Sabtu, 07 April 2012

LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA

LAPORAN PENDAHULUAN
PLASENTA PREVIA

A.    PENGERTIAN
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Menurut FK. UNPAD. 1996, plasenta previa adalah plasenta yang implantasinya tidak normal, rendah sekali sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium interna.
Menurut Cuningham, dkk (1995), plasenta previa adalah suatu keadaan di mana jaringan plasenta tidak tertanam dalam korpus uteri tetapi terletak sangat dekat atau pada ostium internum.

B.     KLASIFIKASI
1.      plasenta previa totalis
2.      plasenta previa parsialis
3.      plasenta previa marginalis
4.      plasenta letak rendah
C.     ETIOLOGI
Mengapa plasenta bertumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas dapat diterangkan. Bahwasanya vaskularisasi yang kurang, atau perubahan atropi pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa, tidaklah selalu benar, karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapatkan untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas tinggi. Menurut Kloosterman (1973), frekuensi plasenta previa pada primigravida yang berumur > 35 tahun kira – kira 10 kali lebih sering dibandingkan dengan primigravida yang berumur < 25 tahun. Dan begitu juga  pada grande multippara plasenta sering terjadi pada umur > 35 tahun dibandingkan umur < 25 tahun.
D.    GAMBARAN KLINIK
Perdarahan tanpa alas an dan tanpa nyeri merupakan gejala utaama dan pertama dari plasenta previa yang biasanya darahnya berwarna merah segar. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa.
Turunnya bagian terbawah janin ke dalam pintu atas panggul akan terhalang sehingga kepalanya akan didapatkan belum masuk ke dalam PAP dan tidak jarang terjadi kelainan letak, seperti llentak lintang atau letak sungsang.


E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      pemeriksaan USG
2.      pemeriksaan dalam hanya dilakukan apabila sudah dilakukan persiapan SC.
3.      laboratorium, contoh : darah lengkap.
F.      KOMPLIKASI
1.      prolap tali pusat
2.      perdarahan post partum
3.      infeksi karena perdarahan berlebih
4.      bayi prematur / lahir mati
G.    PENATALAKSANAAN
1.      Penanganan Aktif
Kehamilan segera diakhiri sebelum terjadi perdarahan yang memebawa maut, contoh melakukan SC.
2.      Penanganan Pasif
Kehamilannya tidak segera diakhiri karena perdarahannya tidak berbahaya walaupun janinnya masih premature (Johnson dan Macafee, 1945)
3.      Pengobatan Ekspektatif
·         Ibu dirawat bedrest sampai berat anak ditaksir telah mencapai 2500 gram atau ± 37 minggu sehingga kehamilan bias diakhiri.
·         Prinsip dasar penangannya adalah transfuse darah dan operasi
·         Pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksi.
H.    DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1.      kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan vaskularisasi berlebih
2.      perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolomia
3.      ansietas berhubungan dengan krisis situasi ancaman terhadap kelangsungan kehamilan
4.      resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, penurunan Hb, dan prosedur infasif.
Sumber :
1.  Mudrikah, Neneng S. Kep. Ns. 2007. “ASKEP PLASENTA PREVIA”
2.  Wikhjosastro, Hanifa. 2005. “ILMU KEBIDANAN”. Jakarta : yayasan Bina Pustaka.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M
DENGAN POST PARTUM SECTIO CAESARIA
DI RUANG MERAH DELIMA
RSUD H. DAMANHURI BARABAI


Tanggal masuk               : 21 Juli 2007                           Jam masuk       : 04.20 WITA
Ruang / kelas                  : MD / I                                   Kamar No.      : I
Pengkajian tanggal         : 23 Juli 2007                           Jam                  : 17.15 WITA

A.       IDENTITAS

·         Nama                    : Ny. M                                    Nama suami    : Tn. S
·         Umur                     : 31 Tahun                               Umur               :  32 Tahun
·         Suku/Bangsa         : Banjar/Indonesia                   Suku/bangsa    : Banjar/Indonesia.
·         Agama                  : Islam                                     Agama             : Islam
·         Pendidikan            : SLTA                                    Pendidikan      : SLTA
·         Pekerjaan              : Ibu RT                                   Pekerjaan         : Swasta
·         Alamat                  : Rantau                                  Alamat                        : Rantau          
·         Status                    : Kawin
B. STATUS KESEHATAN SAAT INI
Alasan kunjungan ke rumah sakit adalah karena klien mengalami perdarahan yang banyak pada kehamilan 33 minggu dari G 2 P 1 A 0, setelah dicek Hb 8,3 % dan golongan darah klien AB sehingga diputuskan untuk segera operasi. Klien masuk RS tanggal 21 juli 2007 jam 04.20 WITA dan dilakukan operasi jam 08.15 WITA. Jam 08.42 WITA bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan dan berat badan  2300 gram. Kemudian klien dilakukan pengkajian tanggal 23 juli 2007 jam 17.15 WITA. Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri akibat dari bekas luka operasi di hari ke 3 dengan skala nyeri 2 (sedang0 dari criteria :
0 = tidak ada nyeri                              2 = nyeri sedang
1 = nyeri ringan                                   3 = nyeri berat
            Klien mengatakan bahwa timbulnya keluhan secara bertahap dengan factor yang memperberat adalah saat terjadinya pergantian perban / balutan luka dan waktu saat bergerak. Upaya yang dilakukan klien untuk mengatasinya adalah dengan melakukan pergantian balutan dengan hati-hati dan mengurangi pergerakkan.

Diagnosa medik adalah persalinan section caesaria + plasenta previa.
      2.   RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obsetetri
a. Riwayat Menstruasi
 Menarche    : Umur 13 tahun                      Siklus              : teratur tiap bulan
    Banyaknya : 2 – 3 cc tiap kali                    Lamanya         : ± 7 hari
    HPHT          : 11 Nopember 2006               GPA                : G 2 P 1-1 A 0
 Keluhan       : tidak ada keluhan
   b. Riwayat Kehamilan
Anak  Ke
Kehamilan
Persalinan
Komplikasi Nifas
Anak
NO.
TAHUN
Umur ke-hamilan
penyulit
jenis
Peno long
penyulit
Lase-rasi
Infeksi
perdarahan
Jenis
bb
pj
I






1999



aterem
------




Normal
Bidan desa
----
----
------
----
Laki-laki





3900 gr
-

2
2007 (sekarang)
8,5 bulan
-----
SC
Dokter
Plasenta previa
----
------
----
Perempuan
2300 gram
45 cm












c. Genogram
karena usia

                                                                              klien
                                                       kecelakaan
                                      
 

                                               


                                                                                                               
KET :
 

= PEREMPUAN                                                  = KLIEN


= LAKI-LAKI                                                        = SERUMAH


= MENINGGAL


2. Riwayat Keluarga Berencana
Klien melaksanakan program keluarga berencana dengan jenis kontrasepsi yang digunakan adalah pil. Klien menggunakan kontrasepsi sejak melahirkan anak pertama dan selama menggunakan pil KB klien tidak mengeluh apa-apa.
3. Riwayat Kesehatan
            Penyakit yang pernah di alami ibu adalah seperti halnya orang banyak contohnya batuk, demam, sakit kepala dan flu. Pengobatan yang dilakukan oleh klien adalah dengan membeli obat diwarung sekitar rumah klien dan klien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti DM, hipertensi, jantung dan asma.
4. Riwayat lingkungan
            Kebersihan lingkungan rumah menurut klien cukup bersih, got dan saluran airnya lancer saja bila musim hujan tiba. Serta lingkungan disekitar rumah klien tidak terdapat hal-hal yang membahayakan seperti sungai.


5. Aspek Psikososial
            Ibu agak cemas terhadap nyeri yang ia rasakan setelah dilakukan persalinan dengan cara SC dan juga cemas terhadap kondisi anaknya yang BBLR sehingga keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari yaitu takut untuk banyak gerak / aktivitas dan sering bertanya-tanya tentang kondisi anaknya. Klien berharap semoga ia cepat sembuh sehingga dapat pulang ke rumah dan dapat segera merawat bayinya yang baru dilahirkannya tersebut. Menurut klien ia tinggal bersama dengan suami dan anak pertamanya. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini adalah baik dan menurut klien orang yang terpenting adalah suaminya yang selalu setia menemani klien selama di RS. Klien siap untuk menjadi ibu dari anak keduanya tersebut.
6. Kebutuhan Dasar Khusus
a. Pola Nutrisi
Di rumah    : klien makan 3 x/hari, dengan pola makan teratur (pagi, siang, malam) dan nafsu makan klien baik. Makanan yang dimakan klien adalah nasi, lauk, sayur, buah dan susu, serta klien tidak punya masalah alergi dengan makanan.
Di RS         : klien makan 3 x/hari, dengan pola makan teratur (pagi, siang, malam) dan nafsu makan klien baik. Makanan yang dimakan klien adalah nasi, lauk, sayur dan buah, serta klien tidak boleh memakan makanan yang merangsang seperti cabe.
b. Pola Eliminasi
Di rumah BAK: biasanya 5 – 7 x/hari, dengan warna kuning jernih dan klien tidak mengalami keluhan BAK.
                   BAB: biasanya 1 – 2 x/hari dengan warna kuning, bau feces yang khas dan konsistensinya lunak, serta klien tidak mempunyai keluhan
Di RS BAK : 4-6 x/hari dengan warna orange dan klien tidak punya keluhan
           BAB : frekuensinya 1 x/hari dengan warna kuning, bau feces khas konsistensinya lunak dan klien tidak punya masalah dengan BAB
c. Pola Personal Hygiene
Di rumah : klien mandi 2 x/hari pakai sabun, sikat gigi 3 x/hari setelah makan dan cuci rambut 3 x/minggu dengan shampoo.
Di RS         : klien tidak mandi hanya cuci muka dan belum pernak diseka-seka oleh keluarga ditubuh klien, sikat gigi 3 x/hari setelah makan dan tidak keramas.


d. Pola Istirahat dan Tidur
di rumah     : lama tidur klien 7 – 8 jam/hari, kebiasaan sebelum tidur adalah nonton TV dan klien tidak mempunyai keluhan.
Di RS         : klien sering tidur (>12 jam), sebelum klien tidur biasanya klien berkomunikasi dulu dengan keluarga dan kadang-kadan timbul nyeri jadi tidur klien terganggu
e. Pola Aktivitas dan Latihan
di rumah     : klien sebagai ibu rumah tangga, melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci dan lain-lain. Ketika hamil klien tidak dapat banyak beraktivitas.
Di RS         : klien berada di dalam kamar perawatan saja, duduk di tas kasur dan sesekali berjalan di dekat pintu dank e kamar mandi dibantu keluarga.

7. Pemeriksaan Fisik
·         Keadaan umum     : lemah                                     Kesadaran       : Compos Menthis
·         TD                         : 130/80 mmHg                       Nadi                : 80 x/menit
·         RR                                    : 24 x/menit                             Suhu                : 37,3 ºC
·         BB                                    : 60 kg                                     TB                   : 155 cm
a.      Sistem Penglihatan (mata)
Posisi mata simetris, kelopak mata tidak oedem, konjungtiva tidak anemi, sclera tidak ikterus, dan pupil normal.
b.      Sistem Pernafasan (hidung)
Dalam batas normal : klien tidak alergi dan sinus normal
c.       Mulut dan Tenggorokan
Gigi klien ada yang lepas dan karies, tidak ada kesulitan dalam menelan, mukosa bibir lembab.
d.      Dada Axille
Mammae membesar. Aerolla mamae hitam dan menonjol keluar dan kolustrum tidak terdapat
e.       Sirkulasi Jantung
Irama jantung teratur tidak ada kelainan bunyi jantung, dan tidak sakit dada.
f.       Pernafasan
Jalan nafas baik, tidak ada nafas tambahan dan tidak menggunakan otot-otot Bantu.


g.      Abdomen
Perut klien nampak ada bekas jahitan yang kontinyu, linea dan srtrine masih terlihat dan kontraksi masih baik.
h.      Genitourinary
Pada perineum tidak terdapat luka, vesika urinaria tidak ada keluhan dan BAK klien lancer.
i.        Ekstrimitas
Turgor kulit baik, warna kulit bersih dan tidak pucat, tidak nampak terdapat kontraktur pada persendian ekstremitas dan tidak ada kesulitan dalam pergerakkan, serta klien membatasi pergerakkan selama pasca persalinan.

DATA PENUNJANG :
23 juli 2007 :                                                   24 – 25 Juli 2007
1.      Asam mefenamat  3 x 1                            1. Diet TKTP
2.      Cipro                     2 x 1                            2. Pengobatan oral dilanjutkan
3.      Metargin               3 x 1
4.      Diet TKTP

USG                : Plasenta Previa
Laboraturium : Hb 8,3 % dan golongan darah AB ( 21 Juli 2007)

Analisa Data
NO

DATA KLIEN

ETIOLOGI

MASALAH

1

DS : klien mengatakan nyeri pada bagian perut

DO : klien tampak meringis, skala nyeri 2 (sedang), klien tampak memegangi perut, TTV :
  • TD : 130 mmHg
  • Suhu : 37,3 ºC
  • RR : 24 x/mnt
  • Nadi : 80 x/mnt
Luka post operasi dibagian perut
Nyeri
2

DS : klien mengatakan tidak pernah mandi selama di RS

DO : rambut klien terlihat kusam, bau badan, lemas dan tampak lemah
Kurang memahami tentang pentingnya perawatan diri
Gangguan personal hygiene
3

DS  : klien mengatakan kurang mengerti tentang masalah perawatan diri setelah post operasi

DO : klien dan keluargan terlihat bingung, gelisah dan tampak lelah serta sering bertanya-tanya.
Kurang pengetahuan tentang perawatan diri setelah post operasi
Cemas
4

DS : -

DO : adanya perban yang menutupi jahitan post operasi dibagian perut, Hb 8,3 % dan suhu klien 37,3ºC.
Penurunan Hb
Resiko infeksi


Daftar Masalah
NO.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL MUNCUL

1
Nyeri berhubungan dengan luka post operasi dibagian perut, di tandai dengan :

DS : klien mengatakan nyeri pada bagian perut

DO : klien tampak meringis, skala nyeri 2 (sedang), klien tampak memegangi perut, TTV :
  • TD : 130 mmHg
  • Suhu : 37,3 ºC
  • RR : 24 x/mnt
  • Nadi : 80 x/mnt

23 – Juli – 2007

2
Gangguan personal hygiene berhubungan dengan kurang perawatan diri, di tandai dengan :

DS : klien mengatakan tidak pernah mandi selama di RS

DO : rambut klien terlihat kusam, bau badan, lemas dan tampak lemah

23 – Juli – 2007

3
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang masalah perawatan diri setelah post operasi,, ditandai dengan :

DS  : klien mengatakan kurang mengerti tentang masalah perawatan diri setelah post operasi

DO : klien dan keluargan terlihat bingung, gelisah dan tampak lelah serta sering bertanya-tanya.

23 – Juli – 2007

4
Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan HB, ditandai dengan :

DS : -

DO : adanya perban yang menutupi jahitan post operasi dibagian perut, Hb 8,3 % dan suhu klien 37,3ºC.

23 – Juli – 2007













NO

HARI / TGL
Dx
KEP.
TUJUAN
RENCANA
KEPERAWATAN
RASIONAL

1


Senin, 
23
Juli
2007











1
Dlam waktu 3 x 24 jam klien tidak merasa nyeri lagi. dengan kriteria :
·         TTV dalam batas normal ( 110 – 120/70 – 80)
·         klien menunjukkan peningkatan aktivitas
·         keluhan nyeri terkontrol dan sakla nyeri 0


1.      Kaji tingkat nyeri klien
2.      atur posisi klien senyaman mungkin (semifowler)
3.      Monitor TTV
4.      Ajarkan pada klien tentang teknik distraksi (berkomunikasi dengan keluarga) dan relaksasi (menghirup nafas dalam)
5.      Kolaborasi dgn dokter tentang pemberian analgesic

1.      untuk menentukan intervensi keperawatan sesuai skala nyeri
2.      Mengurangi rasa nyeri
3.      mengetahui keadaan umum klien
4.      mengalihkan perasaan nyeri
5.      mengurangi intensitas nyeri dengan menekan rangsang nyeri

2

Senin, 
23
Juli
2007

2
Dalam waktu 2 x 24 jam klien tidak ada masalah dengan gangguan personal hygiene, dengan criteria :
·        klien terlihat tenang
·        klien wangi dan segar
1.      kaji kekuatan dan kemampuan klien untuk melakukan kebutuhan personal hygiene sendiri
2.      anjurkan klien dan keluarga untuk mempertahankan kebersihan diri klien
3.      anjurkan keluarga klien untuk menyeka



 tubuh klien
4.      berikan penkes tentang perawatan diri
1.      untuk mengetahui tingkat kemampuan klien dalam merawat diri
2.      untuk meningkatkan personal hygiene
3.      agar personal hygine klien baik dan bersih
4.      untuk menambah pengetahuan klien dalam merawat diri

3

Senin, 
23
Juli
2007

3
Dalam waktu 2 x 24 jam klien sudah mengetahui tentang informasi perawatan diri post operasi SC, dengan criteria :
·        klien tampak tenang
·        klien tidak sering bertanya lagi
1.      berikan informasi pada klien tentang perawatan diri setelah post operasi
2.      sarankan klien ingat kepada Allah SWT
3.      sarankan kepada keluarga untuk tenang dan selalu dampingi klien.
1.      meningkatkan pengetahuan klien tentang masalah nifas
2.      dengan ingat kepada Allah SWT diharapkan klien mampu tenang
3.      agar klien merasa diperhatikan dan santai.

4

Senin, 
23
Juli
2007

4
Dalam waktu 3 x 24 jam infeksi tidak terjadi dengan kriteria :
·        luka kering sehingga jahitan menutup rapat
·        tanda-tanda infeksi tidak ada seperti : panas, bengkak, bau dan adanya pus.
1.      kaji tanda-tanda dan gejala infeksi
2.      rawat luka dengan teknik aseptic, nutrisi dan cairan yang adekuat.
3.      setiap kali melakukan tindakan sebelum dan sesudahnya selalu mencuci tangan
4.      kolaborasi dalam pemberian antibiotic
1.      mencegah infeksi secara dini
2.      mempercepat kesembuhan
3.      meminimalkan masuknya organisme melalui orang lain
4.      mencegah terjadinya infeksi



NO

HARI

/ TGL

DX

KEP.

IMPLEMENTASI

EVALUASI

1

Senin, 
23
Juli
2007
Jam
17.35 WITA

1

1.      mengkaji tingkatan nyeri yang dirasakan klien dengan skala nyeri dari 0 -3
2.      memberikan posisi yang nyaman pada klien (semifowler)
3.      memeriksa tanda-tanda vital klien
4.      mengajarkan klien teknik distraksi (dengan berkomunikasi) dan relaksasi (menarik nafas dalam)
5.      berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik

S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri pada bagian abdomen.

O : klien tampak memegangi perut dan meringis, skala nyeri yang dirasakn klien adalah 2 (sedang). TTV :
·         TD : 130/80 mmHg
·         Suhu : 37,3 ºC
·         Nadi : 80 x/mnt
·         RR : 24 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan seluruhnya

2

Senin, 
23
Juli
2007
Jam
17.35 WITA

2

1.      mengkaji kekuatan dan kemampuan klien dalam merawat dirinya
2.      menyarankan klien dan keluarga untuk mempertahankan kebersihan klien
3.      menyarankan keluarganya untuk menyeka tubuh klien
4.      memberikan penkes tentang pentingnya perawatan diri

S : Klien mengatakan tidak pernah mandi selama di RS

O : klien terlihat lemah dan gelisah, rambut klien kusam, baju klien nampak belum diganti serta tercium bau badan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan seluruhnya




3

Senin, 
23
Juli
2007
Jam
17.35 WITA

3

1.      memberikan informasi kepada klien tentang pentingnya perawatan diri setelah post
 operasi
2.      menyarankan klien supaya ingat kepada Allah SWT (berzikir, bertasbih, dll)
3.      menyarankan keluarga klien untuk tenang dan selalu mendampingi klien.

S : Klien mengatakan kurang mengerti tentang perawatan diri setelah post operasi

O : klien sering bertanya-tanya, klien dan keluarga terlihat bingung, gelisah dan tampak lelah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan seluruhnya

4

Senin, 
23
Juli
2007
Jam
17.35 WITA

4

1.      mengkaji apakah ada tanda-tanda infeksi (panas, bengkak, kemerahan, dll)
2.      merawat luka dengan teknik aseptic (steril), nutrisi (diet TKTP) dan cairan yang adekuat (infus RL)
3.      mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
4.      berkolaborasi dalam pemberiann antibiotic.

S : -

O : terlihat adanya perban yang menutupi jahitan post operasi, Hb 8,3 % dan suhu 37,3 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan seluruhnya






                 




NO

HARI /

TGL

DX

KEP.

PERKEMBANGAN

1.

Senin, 
23
Juli
2007
Jam
19.45 WITA

1

S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri pada bagian abdomen.

O : klien tampak memegangi perut dan meringis, skala nyeri yang dirasakn klien adalah 2 (sedang). TTV :
·         TD : 130/70 mmHg
·         Suhu : 37,5 ºC
·         Nadi : 76 x/mnt
·         RR : 24 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan 1,2,3,4 dan 5

2

Senin, 
23
Juli
2007
Jam
19.45 WITA

2

S : Klien mengatakan tidak pernah mandi selama di RS tapi hanya cuci muka saja

O : klien terlihat lemah dan gelisah, rambut klien kusam, baju klien nampak belum diganti serta tercium bau badan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan 1,2,3 dan 4

3

Senin, 
23
Juli
2007
Jam
19.45 WITA

3

S : Klien mengatakan sudah sedikit mengerti tentang perawatan diri setelah post operasi

O : klien kurang bertanya-tanya lagi, klien dan keluarga terlihat tenang, gelisah dan klien menurut segala tindakan yang diberikan kepadanya.
A : Masalah teratasi sebagian (klien kurang bertanya, tenag dan menurut segala tindakan yang diberikan)
P : Intervensi diteruskan 1 dan 3

4

Senin, 
23
Juli
2007
Jam
19.45 WITA

4

S : -

O : terlihat adanya perban yang menutupi jahitan post operasi, Hb 8,3 % dan suhu 37,5 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan 1,2,3, dan 4

5

Selasa,
24
Juli
2007
Jam
21.35 WITA

1

S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri pada bagian abdomen apabila bergerak.

O : klien tampak memegangi perut dan meringis, skala nyeri yang dirasakn klien adalah 2 (sedang). TTV :
·         TD : 130/100 mmHg
·         Suhu : 36,8 ºC
·         Nadi : 80 x/mnt
·         RR : 24 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan 1,2,3, dan 5

6

Selasa,
24
Juli
2007
Jam
21.35 WITA

2

S : Klien mengatakan tidak pernah mandi tapi tadi siang suaminya menyeka-nyeka tangan, muka, punggung dan kaki klien.

O : klien terlihat tidak gelisah lagi, bau badan klien tidak tercium lagi dan baju klien sudah diganti dengan yang baru tapi klien masih belum segar dan fit.
A : Masalah teratasi sebagian (klien tenang, tidak ada lagi masalah bau badan dan sudah ganti baju)
P : Intervensi diteruskan 2 dan 3


7

Selasa,
24
Juli
2007
Jam
21.35 WITA

3

S : Klien mengatakan insyaAllah mengerti tentang perawatan diri setelah post operasi

O : klien jarang bertanya-tanya lagi, klien dan keluarga terlihat tenang, gelisah dan klien menurut segala tindakan yang diberikan kepadanya.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan

8

Selasa,
24
Juli
2007
Jam
21.35 WITA

4

S : -

O : masih terlihat adanya perban yang menutupi jahitan post operasi, dan suhu 36,8 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan 1,2,3, dan 4

9

Rabu,
25
Juli
2007
Jam
08.30 WITA

1

S : Klien mengatakan rasa nyerinya sudah berkurang pada bagian abdomen dan timbul apabila banyak bergerak.

O : klien memegangi perut apabila sedang bergerak dan sudah kurang meringis, skala nyeri yang dirasakan klien adalah 2 (sedang). TTV :
·         TD : 140/100 mmHg
·         Suhu : 36,5 ºC
·         Nadi : 72 x/mnt
·         RR : 20 x/mnt
A : Masalah sebagian teratasi (klien sudah kurang meringis dan memegangi perut)
P : Intervensi dihentikan.


10

Rabu,
25
Juli
2007
Jam
08.30 WITA

2

S : Klien mengatakan tidak pernah mandi tapi tadi pagi suaminya menyeka-nyeka tangan, muka, punggung dan kaki klien lagi.

O : klien tampak tenang, terlihat fresh pagi ini dan klien sudah ganti baju dengan yang baru.
A : Masalah teratasi (criteria hasil intervensi terpenuhi)
P : Intervensi dihentikan.

11

Rabu,
25
Juli
2007
Jam
08.30 WITA

4

S : -

O : masih terpasang perban yang menutupi jahitan post operasi, dan suhu 36,5 ºC
A : Masalah teratasi (tidak ada tanda-tanda infeksi)
P : Intervensi dihentikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar