Sabtu, 08 Desember 2012

Eklampsia dan PreEklampsia


Eklampsia dan PreEklampsia

1.    Pengertian
A.Preeklampsia
Preeklampsia merupakan suatu gangguan multisistem idiopatik yang spesifik pada kehamilan dan nifas. Pada keadaan khusus, preeklampsia juga didapati pada kelainan perkembangan plasenta, dimana digambarkan disuatu kehamilan hanya terdapat trofoblas namun tidak terdapat jaringan fetus (kehamilan mola komplit). Meskipun patofisiologi preeklampsia kurang dimengerti, jelas bahwa tanda perkembangan ini tampak pada awal kehamilan. Telah dinyatakan bahwa pathologic hallmark adalah suatu kegagalan total atau parsial dari fase kedua invasi trofoblas saat kehamilan 16-20 minggu kehamilan, hal ini pada kehamilan normal bertanggung jawab dalam invasi trofoblas ke lapisan otot arteri spiralis. Seiring dengan kemajuan kehamilan, kebutuhan metabolik fetoplasenta makin meningkat. Bagaimanapun, karena invasi abnormal yang luas dari plasenta, arteri spiralis tidak dapat berdilatasi untuk mengakomodasi kebutuhan yang makin meningkat tersebut, hasil dari disfungsi plasenta inilah yang tampak secara klinis sebagai preeklampsia. Meskipun menarik, hipotesis ini tetap perlu ditinjau kembali. Preeklampsia merupakan suatu diagnosis klinis. Definisi klasik preeklampsia meliputi 3 elemen, yaitu onset baru hipertensi (didefinisikan sebagai suatu tekanan darah yang menetap ≥ 140/90 mmHg pada wanita yang sebelumnya normotensif), onset baru proteinuria ( didefinisikan sebagai › 300 mg/24 jam atau ≥ +2 pada urinalisis bersih tanpa infeksi traktus urinarius), dan onset baru edema yang bermakna.
B. Eklampsia
Eklampsia ditandai dengan terjadinya kejang umum dan atau koma pada preeklampsia tanpa adanya kondisi neurologik lainnya. Dahulu, eklampsia dikatakan sebagai hasil akhir dari preeklampsia, sesuai dengan asal katanya. Penyebab pasti dari kejang pada wanita dengan eklampsia tidak diketahui. Penyebab yang dikemukakan meliputi vasospasme serebral dengan iskemia lokal, hipertensi ensefalopati dengan hiperperfusi, edema vasogenik dan kerusakan endotelial. Meskipun terdapat kemajuan pesat dalam deteksi dan penatalaksanaan, preeklampsia/eklampsia tetap menjadi penyebab umum kematian ibu yang kedua di Amerika Serikat ( sesudah penyakit tromboemboli), sekitar 15 % dari seluruh kematian. Bahkan, diperkirakan 50.000 kematian maternal di seluruh dunia disebabkan oleh eklampsia.

2. Epidemiologi dan insiden
Eklampsia umumnya terjadi pada wanita kulit berwarna, nulipara, dan golongan sosial ekonomi rendah. Insiden tertinggi pada usia remaja atau awal 20-an, tetapi prevalensinya meningkat pada wanita diatas 35 tahun. Eklampsia jarang terjadi pada usia kehamilan dibawah 20 minggu, dapat meningkat pada kehamilan mola atau sindroma antifosfolipid.
Insiden eklampsia secara keseluruhan relatif stabil, 4-5 kasus /10.000 kelahiran hidup di negara maju. Di negara berkembang, insiden bervariasi luas antara 6-100/ 10.000 kelahiran hidup.

3. Manifestasi klinis dan diagnosis
Diagnosis klinis eklampsia didasarkan pada timbulnya kejang umum dan atau koma pada wanita dengan preeklampsia tanpa adanya kondisi neurologis lainnya. Kejang eklampsia hampir selalu hilang sendiri dan jarang terjadi lebih dari 3-4 menit. Kejang eklamptik secara klinis dan elektroensefalografik tidak dapat dibedakan dari kejang tonik klonik umum lainnya. Secara umum, wanita dengan kejang eklamptik tipikal tanpa defisit neurologik fokal atau koma yang berlangsung lama, tidak dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan elektroensefalografik atau pencitraan serebral.
Sekitar separuh dari seluruh kasus eklampsia terjadi sebelum aterm, lebih dari 20% terjadi sebelum kehamilan 31 minggu. Tiga perempat dari kasus terjadi pada kehamilan aterm, berkembang saat intrapartum atau selama 48 jam postpartum. Kejang karena eklampsia dapat muncul kembali pada saat postpartum. Sering selama beberapa jam sampai beberapa hari post partum. Diuresis (> 4 L/ hari) diyakini sebagai indikator klinis yang paling akurat dari pulihnya preeklampsia atau eklampsia, tetapi hal ini tidak menjamin tidak berulangnya kejang. Dapat pula terjadi eklampsia postpartum lanjut (kejang eklamptik yang berkembang > 48 jam postpartum, namun < 4 minggu postpartum) pada 25% kasus postpartum dan > 16% dari seluruh kasus eklampsia.
4. Penatalaksanaan Terapi
Sejumlah strategi penatalaksanaan telah dikembangkan untuk mencegah komplikasi eklampsia terhadap ibu dan janin selama periode peripartum. Cara terbaru pada penatalaksanaan wanita dengan eklampsia meliputi beberapa aspek, yaitu mempertahankan fungsi vital ibu, mencegah kejang dan mengontrol tekanan darah, mencegah kejang berulang dan evaluasi untuk persalinan. Bila terjadi kejang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjaga jalan nafas tetap terbuka dan mencegah terjadinya aspirasi. Ibu berbaring miring ke kiri dan penahan lidah diletakkan di dalam mulutnya.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisa (4T + 1W)
Berdasarkan data pasien tersebut diketahui bahwa pasien tersebut mengalami kejang sebanyak dua kali dengan tekanan darah pada saat pertama kali masuk ke rumah sakit adalah 188/140 mmHg, disertai dengan edema paru – paru dan cerebral, dimana dikenal dengan eklampsia klasik.
Obat-obat terpilih untuk mengatasi kejang pada eklampsia adalahmagnesium sulfat (MgSO4). Pada wanita yang telah mendapat pengobatan MgSOprofilaksis, kadar magnesium plasma harus dipertahankan dengan pemberian infus MgSO1-2 gram secara cepat. Pada penderita yang tidak mendapatkan pengobatan profilaksis tersebut, harus diberikan infus 2-6 gram MgSOsecara cepat, diulang setiap 15 menit. Dosis awal ini memungkinkan untuk diberikan pada ibu-ibu dengan insufisiensi renal. Sedangkan mekanisme kerja MgSOdalam mereduksi kejang belum diketahui secara pasti. Beberapa mekanisme kerja MgSOadalah memberikan efek vasodilatasi selektif pada pembuluh darah otak juga memberikan perlindungan terhadap endotel dari efek perusakkan radikal bebas, mencegah pemasukan ion kalsium ke dalam sel yang iskemik dan atau memiliki efek antagonis kompetitif terhadap reseptor glutamat N-metil-D–aspartat (yang merupakan fokus epileptogenik). Berdasarkan data pasien penggunaan MgSO4 merupakan obat yang tepat digunakan sebagai penanggulangan kejang pada pasien.
Sementara itu furosemid mempertinggi pengeluaran garam dan air, sehingga volume darah dan TD menurun. Di samping itu diperkirakan adanya khasiat langsung terhadap dinding pembuluh, yaitu dengan turunnya kadar natrium, maka dinding menjadi lebih kebal terhadap noradrenalin hingga daya tahannya berkurang (Tjay dan Raharja, 2007). Dengan tingginya pengeluaran natrium, air dan klorida  maka dapat menurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler. Akibatnya terjadi penurunan curah jantung dan tekanan darah, selain mekanisme tersebut, beberapa diuretik juga menurunkan resistensi perifer sehingga menambah efek hipotensinya. Efek ini akibat penurunan natrium di ruang interstisial dan di dalam sel otot polos pembuluh darah yang selanjutnya menghambat influk kalsium.
Nifedipin dapat bekerja secara cepat (long acting) sebagai antagonis kalsium. Pada umumnya dosis yang digunakan yaitu 10 mg oral dalam 30 menit x 2 dosis: kemudian 10-20 mg peroral per 4-6 jam. Nifedipin merupakan vasodilator perifer yang kuat sehingga menyebabkan pelepasan simpatetik refleks, pusing, sakit kepala, flushing, dan edema perifer. Nifedipine short acting juga digunakan tetapi tidak disetujui oleh FDA untuk hipertensi karena berpotensi berbahaya yang dapat menurunkan terlalu cepat sehingga menyebabkan efek samping terhadap fetus dan ibu (hipotensi dengan fetal distress, infard miokard dan stroke).
Dexamethason merupakan golongan Kortikosteroid yang  memiliki  efek  anti  inflamasi yang luas dengan menghambat semua fase respon inflamasi termasuk pembengkakan, kemerahan dan  sakit  serta proliferasi  pada  inflamasi  kronik. Pasien yang menjalankan terapi dexamethason adalah ibu mengandung yang kondisinya stabil atau ibu yang sedang dalam kondisi postpartum. Terapi ini bertujuan untuk mematangkan paru paru pada janin.  Untuk terapi inideksametason diberikan 12 mg secara intramuskular setiap 12 jam, Tujuannya adalah untuk memperpanjang kehamilan selama minimal 48 jam untuk mencapai kematangan janin. Dexametason juga digunakan untuk terapi edema yang disebabkan karena eklampsia. Dexamethason merupakan pilihan utama karena efek antiinflammasi yang besar dan tidak didapatkan efek retensi natrium.Dexamethason sangat efektif pada edema vasogenik akibat tumor. Dosis yang diberikan 0,1 – 0,2 mg/kg/6jam.
Pada pasca persalinan diperlukan terapi antibiotik untuk mencegah dan mengurangi terjadinya infeksi. Salah satu antibiotik yang biasa digunakan dalam terapi pada kehamilan adalah Golongan Sefalosforin ( Seftriakson). Ceftriaxone sodium diindikasikan untuk pengobatan dari infeksi yang disebabkan oleh organismyangsensitive Infeksi Saluran Pernapasan bawah  disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Haemophilus parainfluenzae, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, aerogenes Enterobacter, Proteus mirabilis atau Serratia. Sehingga dapat dikatakan penggunaan Sefalosforin merupakan obat yang tepat untuk pasien ini berdasarkan indikasi yang diberikan oleh Sefalosforin. Dosis lazim obat ini ialah 1-2 gram/hari IM atau IV dalam doisis tunggal atau dibagi dalam dua dosis. Sedangkan dosis yang diberikan pada pasien yaitu 2 gram preoperative dan 2 gram postoperative serta 2 gram/hari selama masa observatif. Sehingga dapat dikatakan penggunaan Sftriakson pada terapi ini sudah tepat dosis. Diberikan 2 gram Seftriakson sebelum dan setelah operasi bertujuan untuk mencegah dan mengurangi infeksi yang dapat terjadi selama pembedahan sehingga resiko infeksi dapat dihindarkan. (Istiantoro YH dkk, 1995)

2.2 Monitoring Obat
Untuk mengukur efektivitas terapi, hal-hal berikut harus di monitor :
Monitoring penggunaan obat dapat diamati pada data pasien sebelum dan setelah menjalani terapi. Pada saat hari pertama pasien diberikan furosemid dengan dosis 3 x 1 ampul (20mg), keseimbangan cairan di dalam tubuh dapat terjaga. Hal ini menunjukan terapi dengan furosemid telah memberikan efek diuresis dan penurunan tekanan darah pada pasien.
Pemberian dexamethason pada edema  sitotoksik masih kontroversi dan tidak    memberikan efek yang menguntungkan, demikian juga dengan udema karena trauma dan stroke.
Monitoring penggunaan obat dapat diamati pada data pasien sebelum dan setelah menjalani terapi. Pada saat hari pertama pasien diberikan nifedipine dengan dosis 10 mg oral dalam 30 menit x 2 dosis: kemudian 10-20 mg peroral per 4-6 jam. Hal ini menunjukan terapi dengan nifedipin  telah menurunan tekanan darah pada pasien dalam waktu 48 jam.
Monitoring penggunaan Seftriakson dapat diamati pada data pasien sebelum dan setelah menjalani terapi. Dosis Seftriakson yang diberikan pada pasien yaitu 2 gram preoperative dan 2 gram postoperative serta 2 gram/hari selama masa observatif. Dari data yang diperoleh tidak dilaporkan adanya infeksi sehingga dapat dikatakan terapi dengan obat ini efektif.



2.3 KIE
Kedaruratan hipertensi dalam kehamilan merupakan suatu tantangan klinis yang sangat bermakna. Langkah pertama yang terpenting dalam penatalaksanan hipertensi krisis adalah untuk menurunkan tekanan darah, namun menurunkan tekanan darah secara tiba-tiba harus dihindari. Idealnya penurunan tekanan darah yang pertama kali adalah 20 %, dengan target untuk sistolik 140-150 mmHg dan diastolic 90-100 mmHg, sehingga hasilnya akan sangat membantu dalam memperbaiki keadaan pasien. Hipertensi yang refrakter dalam terapi klinis merupakan indikasi penting untuk melakukan terminasi kehamilan, dan untuk kasus-kasus yang ekstrim, seksio sesarea perimortem perlu dilakukan.
Bila terjadi kejang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjaga jalan nafas tetap terbuka dan mencegah terjadinya aspirasi. Ibu berbaring miring ke kiri dan penahan lidah diletakkan di dalam mulutnya. MgSO4 lebih hemat dan lebih baik daripada litik koktail (terdiri dari prometazin hidroklorid, klorpromazin dan meperidin hidroklorid) untuk mencegah pengulangan kejang pada wanita eklampsia. Manfaat tambahan dari terapi MgSO4 terdiri dari biaya yang rendah, cara pemberian yang mudah (tidak membutuhkan monitor jantung) dan lebih sedikit efek sedasi dari pada diazepam dan fenitoin. Magnesium juga tampak secara selektif meningkatkan aliran darah serebral dan konsumsi oksigen pada wanita dengan preeklampsia.
Untuk penggunaan furosemid harus diperhatikan nilai atau kandungan kadar kalium dalam tubuh, karena merupakan diuretic yang tidak hemat kalium. Furosemid bekerja dengan mengatasi edema pada paru – paru,sehingga keseimbangan volume cairan tubuh terjaga sehingga beban jantung dalam bekerja akan lebih ringan dan tekanan darah dapat diturunkan secara perlahan.
Efek samping dari pemberian dexamethason mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak. Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glucocorticoid lainnya. Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi. Untuk kasus ibu hamil diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya karena akan terjadi hypoadrenalism.
Nifedipine dalam pengobatan hipertensi berpotensi berbahaya yang dapat menurunkan terlalu cepat sehingga menyebabkan efek samping terhadap fetus dan ibu yaitu pelepasan simpatetik refleks, pusing, sakit kepala, flushing, dan edema perifer hipotensi dengan fetal distress, infard miokard dan stroke.
Penggunaan antibiotik dalam terapi seringkali menimbulkan efek samping. Efek samping yang biasa ditimbulkan oleh Seftriakson yaitu seizure(kejang)nyeri perut, diare, mual, fotosensitifitas, rash (iritasi pada kulit), Steven johnson syndrome dan insomnia. Efek samping ini harus diatasi agar tidak menjadi fatal dan membahayakan pasien. Penanggulangan terhadap gejala-gejala efek samping dari Sefalosforin ini adalah dengan pemberian obat sekunder yg dapat mengurangi gejala yg ditimbulkan tersebut tanpa menyebabkan interaksi dengan Sefalosforin ini. Selain itu juga diberikan makanan-makanan tertentu yang dapat menanggulangi efek samping yang ditimbulkan Sefalosforin. Interaksi obat yang terjadi juga harus diperhatikan karena jika terjadi interaksi dengan obat lain akan mengakibatkan toksisitas yang tentunya membahayakan pasien. Sefalosforin mengalami interaksi obat bila diberikan bersamaan dengan Gentamisin dari golongan aminoglikosida dimana akan terjadi nefrotoksisitas. (Stockley I., 1994). Sehingga penggunaan Sefalosforin dengan Gentamisin secara bersamaan harus dihindari.












DAFTAR PUSTAKA

Pangemanan,Wim. 2002. Komplikasi Akut Pada Preeklampsia. Bagian Obstetri Dan Ginekologi RSMH / FK UNSRI: Palembang

Tan Hoan Tjay, Rahardja, K. 2002. Obat- Obat Pentingedisi ke-5 cetakan ke-2. Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia : Jakarta
Departemen Kesehatan. 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan: Jakarta

Stockley I. (1994). Drug Interactions A Source Book of Adserve Interactions, Their Mechanism, Clinical Importance and Management (3rd ed.).,University of Nottingham Medical School.,England
Istiantoro YH, Ganiswarna Vincent HS.1995.Penisilin, sefalosporin, dan atibiotik betalaktam lainnya dalam farmokolgi dan terapi edisi 4.Jakarta.

Rabu, 12 September 2012

Manuskrip aly.iloenx




FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN  STATUS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF KEPADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ILUNG
KECAMATAN BATANG ALAI UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH





MANUSKRIP







OLEH
AHMAD ZULFADHLI
NPM. 10105 - 08156 A-S1





SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN, 2012



Selasa, 11 September 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF KEPADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ILUNG KECAMATAN BATANG ALAI UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH




FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN  STATUS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF KEPADA BAYI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ILUNG
KECAMATAN BATANG ALAI UTARA
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH



SKRIPSI 







OLEH
AHMAD ZULFADHLI
NPM. 10105 - 08156 A-S1







SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN, 2012


Selasa, 31 Juli 2012

pembesaran jantung


pembesaran jantung


Pengertian penyakit pembesaran jantung

Pembesaran jantung atau cardiomegali adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami pembesaran akibat dari suatu penyakit. pembesaran jantung bukanlah suatu penyakit melainkan gejala dari suatu kondisi. Cardiomegali merupakan istilah yang paling umum digunakan untuk menggambarkan kondisi jantung yang membesar dari hasil pemeriksaan sinar rontgen (sinar X).
Penyebab pembesaran jantung
pembesaran jantungJantung dapat membesar tanpa diketahui penyebabnya, namun umumnya jantung mengalami pembesaran akibat dari suatu kondisi yang menyebabkan jantung harus memompa darah lebih keras dari biasanya yang disebabkan karena kondisi suatu penyakit.
Beberapa kondisi yang menyebabkan jantung dapat mengalami pembesaran adalah :
  • Tekanan darah tinggi. Memiliki tekanan darah tinggi dapat menyebabkan jantung harus memompa lebih keras lagi untuk memberikan darah ke seluruh tubuh.
  • Penyakit katup jantung. Jika katup jantung rusak dapat menyebabkan aliran darah tidak berjalan dalam arah yang benar yang menyebabkan gangguan pada jantung.
  • Kelemahan dari otot jantung (kardiomiopati). Cardiomyopathy adalah penebalan dan kaku otot jantung.
  • Penyakit jantung congenital (penyakit jantung bawaan).
  • Detak jantung abnormal (aritmia). Aritmia jantung menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah secara efektif.
  • Hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal merupakan penyakit tekanan darah tinggi pada arteri yang menghubungkan jantung dengan paru – paru.
  • Jumlah sel darah merah yang kurang (anemia). Anemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang memadai untuk jaringan. Anemia kronis dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan tidak teratur.
  • Gangguan Thyroid. Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hypothyroidism) atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat mengakibatkan masalah jantung, termasuk jantung yang membesar.
  • Besi yang berlebihan dalam tubuh (hemochromatosis).Hemochromatosis adalah gangguan di mana tubuh tidak menggunakan besi dengan benar, menyebabkan zat besi menumpuk di berbagai organ termasuk organ jantung.
  • Penumpukan protein dalam jantung (amiloidosis). Amiloidosis adalah suatu kondisi dimana protein abnormal beredar dalam darah dan dapat disimpan dalam jantung dan mengganggu fungsi jantung.

Pembengkakan Jantung(cardio megali)




Kardiomegali adalah suatu kondisi dimana jantung membesar dengan rasio kardiotoraks lebih dari 0,50. Hal ini dapat dikaitkan dengan banyak penyebab, tapi sebagian besar karena output jantung yang rendah, jika tidak disebut sebagai gagal jantung. Sebuah rasio kardiotoraks adalah cara untuk mengukur ukuran hati seseorang. Dalam hal ini, kardiomegali terjadi jika jantung lebih dari 50 persen lebih besar dari diameter bagian dalam tulang rusuk seseorang.

asuhan keperawatan gagal ginjal kronik



asuhan keperawatan gagal ginjal kronik

LAPORAN PENDAHULUAN
GAGAL GINJAL KRONIK
(CHRONIC RENAL FAILURE)


I. Pengertian
Gagal ginjal kronik merupakan penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya tidak riversibel dan cukup lanjut. (Suparman, 1990: 349).
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat, biasanya berlangsung dalam beberapa tahun (Lorraine M Wilson, 1995: 812).

pembengkakan jantung(cardio megali)


pembengkakan jantung(cardio megali)

Kardiomegali adalah suatu kondisi dimana jantung membesar dengan rasio kardiotoraks lebih dari 0,50. Hal ini dapat dikaitkan dengan banyak penyebab, tapi sebagian besar karena output jantung yang rendah, jika tidak disebut sebagai gagal jantung. Sebuah rasio kardiotoraks adalah cara untuk mengukur ukuran hati seseorang. Dalam hal ini, kardiomegali terjadi jika jantung lebih dari 50 persen lebih besar dari diameter bagian dalam tulang rusuk seseorang.

TERAPI OKSIGEN

Pendahuluan
Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh secara normal. Oksigen diperoleh dengan cara menghirup udara bebas dalam setiap kali bernafas. Dengan bernafas setiap sel tubuh menerima oksigen, dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel melangsungkan proses metabolismenya, oksigen hasil buangannya dalam bentuk karbondioksida (CO2) dan air (H2O).

TERAPI OKSIGEN


PROSEDUR
PEMBERIAN OXYGEN ( O2 )
1. Definisi
Pemberian terapi oxygen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat khusus.
2. Tujuan
- Memenuhi kekurangan oksigen
- Membantu kelancaran metabolisme
- Sebagai tindakan pengobatan
- Mencegah hipoksia
- Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung

TERAPI OKSIGEN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN


TERAPI OKSIGEN  
DALAM ASUHAN KEPERAWATAN  
IKHSANUDDIN AHMAD HARAHAP 
Program Studi Ilmu Keperawatan 
Fakultas Kedokteran 
Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN
Oksigen (O2) merupakan salah satu komponen gas dan unsure vital dalam proses
metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara
normal elemen ini iperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali
bernafas.
Penyampaian O2 ke jaringan tubuh ditentukan oleh interaksi system respirasi,
kardiovaskuler dan keadaan hematologis.
Adanya kekurangan O2 ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam proses lanjut
dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat mengancam kehidupan. Klien
dalam situasi demikian mengharapkan  kompetensi perawat dalaam mengenal
keadaan hipoksemia dengan segera untuk mengatasi masalah.
Pemberian terapi O2 dalam asuhan keperawatan, memerlukan dasar pengetahuan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya O2 dari atmosfir hingga sampai
ke tingkat sel melalui alveoli paru dalam proses respirasi. Berdasarkan hal tersebut
maka perawat harus memahami indikasi pemberian O2, metode pemberian O2 dan
bahaya-bahaya pemberian O2.

Jumat, 25 Mei 2012

Mengapa Tali Pusat Bayi Harus Dipotong?


Biasanya, bayi antara umur sepuluh hari sampai dua minggu, tali pusarnya sudah putus. Setelah tali pusar atau tali pusat putus, lalu diadakan selamatan yang dinamakan puputan atau pupak puser. Puputan asal kata dari puput (bahasa Jawa), yang artinya putus. Tujuan selamatan ini agar bayi selalu diberi kesehatan dan keselamatan dalam hidupnya. Kemudian tali pusat tersebut dikeringkan dan disimpan. Ada kepercayaan bahwa tali pusat ini mempunyai kasiat untuk menyembuhkan.

Kamis, 24 Mei 2012

ASI


Menyusui merupakan cara paling mudah bagi Bunda dalam memberikan perlindungan yang optimal kepada sang buah hati, karena ASI mengandung komposisi nutrisi yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan bayi. Hal ini juga bisa membantu mempererat ikatan batin antara Bunda dengan si kecil. Sayangnya, tidak semua ibu bisa memberikan ASI yang cukup bagi bayinya. Karena itu, tidak sedikit dari Bunda yang masih sering bertanya-tanya tentang cara memperbanyak ASI bagi si kecil. Terutama bagi Bunda yang baru pertama kali menyusui bayinya.

faktor yang mempengaruhi produksi ASI


Proses Mekanisme Produksi ASI dan Faktor Yang Mempengaruhi Produksinya

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayiatau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi. Para pakar masih memperdebatkan seberapa lama periode menyusui yg paling baik  dan seberapa jauh risiko penggunaan susu formula

Seorang bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh wanita lain. ASI juga dapat diperah dan diberikan melalui alat menyusui lain seperti botol susu, cangkir, sendok, atau pipet. Susu formula juga tersedia untuk para ibu yang tidak bisa atau memilih untuk tidak menyusui, namun para ahli sepakat bahwa kualitas susu formula tidaklah sebaik ASI . Di banyak negara, pemberian susu formula terkait dengan tingkat kematian bayi akibat diare , tetapi apabila pembuatannya dilakukan dengan hati-hati menggunakan air bersih, pemberian susu formula cukup aman.

ASI



2.1 ASI Eksklusif
2.1.1 Defenisi ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi selama 6 bulan tanpa bahan cairan lain seperti susu formula, air gula, air madu, atau air biasa juga tanpa bahan tambahan makanan lainnnya seperti pisang, biskuit, bubur susu, atau nasi tim (Roesli, 2005). Menurut Institute of medicine, ASI eksklusif didefenisikan sebagai konsumsi bayi akan air susu tanpa suplemen jenis apapun (air, jus, makanan dalam bentuk apapun) kecuali untuk vitamin, mineral, dan pengobatan (Arixs, 2005). ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur enam bulan (Purwanti, 2004).

Defenisi ASI Ekslusif


A. ASI Ekslusif

1. Defenisi ASI Ekslusif
ASI ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja kepada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubuk susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli, 2000).

Cairan Hidup “ASI”, Bagaimana Mengoptimalkan produksinya?


Cairan Hidup “ASI”, Bagaimana Mengoptimalkan produksinya?


Hamil dan melahirkan adalah anugerah Sang Pencipta yang seyogyanya disyukuri oleh semua insan yang mengalaminya. RS Bunda yang telah berdiri 37 th yang lalu, diberi kesempatan menjadi saksi puluhan ribu kelahiran dimana  “sebuah kehidupan” dimulai.Seorang Ibu  adalah malaikat bagi setiap bayinya, yang telah dikandung selama 9 bulan dan dengan perjuangan dilahirkannya. Di usia 16 minggu kehamilan,  plasenta (ari ari ) terbentuk dan saat itu semua kebutuhan bayi disalurkan melalui plasenta. Ibu dan bayi ibarat satu kesatuan yang tak terpisahkan sejak dalam kehamilanya.

ASI untuk Bayi


Anda pasti sudah tahu, hari-hari pertama bayi adalah masa yang sangat rentan. Bayi mungil, butuh bantuan perlindungan. Perlindungan terpenting yang dibutuhkan bayi adalah asupan ASI. Ada satu bagian dari ASI yang sangat penting, yakni kolostrum. Kolostrum akan keluar mendahului ASI selama 2-3 hari pascapersalinan. Bentuknya berupa cairan bening kekuningan. Hal ini, diakui oleh banyak peneliti, penting bagi keoptimalan daya tahan tubuh bayi (imunoglubolin), karena kadar gizinya jauh lebih tinggi dibanding ASI yang keluar pada hari-hari berikutnya. Karena jumlahnya sangat terbatas, jangan lewatkan kesempatan untuk menyusui  si bayi sesegera setelah si kecil lahir, ya Bu.

Selasa, 22 Mei 2012

pemberian ASI harus ada NIAT



KATA kunci keberhasilan memberikan ASI eksklusif kepada buah hati adalah disiplin. Hal itu tak bisa ditawar-tawar lagi mengingat banyak tantangan harus dihadapi si ibu.Hal tersebut terutama kerap dirasakan perempuan yang berkarier. Sebagai contoh, presenter Melissa Karim. Banyak kendala harus dia lewati sebelum pada akhirnya putranya, Jazz yang kini berusia 13 bulan, bisa menikmati ASI eksklusif. Saat men jalani program ASI eksklusif, Melissa sem pat mengalami mastitis, yakni peradangan di jaring an payu dara, di bulan bulan pertama setelah putranya lahir. Karena itu, ia tak bisa dengan lancar memberikan ASI kepada Jazz.

“ASI-ku enggak keluar. Mungkin karena anakku nyedotnya enggak bareng, hanya bagian atasnya aja. Jadi, bagian bawahnya numpuk. Itu rasanya sakit banget. Akhirnya, aku sempat ke klinik menyusui sama fisioterapi khusus untuk mastitis. Payudaraku dipijat sakit banget sampai kayaknya mau jedotin kepala,“ kisah Melissa di Jakarta, Kamis (3/5) lalu. Terapi tersebut tak membuahkan hasil hingga Melissa berkonsultasi kepada salah seorang dokter. Ternyata, ia hanya cukup mengompres payudaranya dengan air hangat untuk mengatasi rasa sakitnya.

Pandangan ASI Eksklusif Dalam Islam


Pandangan ASI Eksklusif Dalam Islam

Uneq-Uneq – Tuesday, 28 April 2009

Tanya: Assalaamualaikum wr.wb. Aku tertarik untuk nanya setelah berkunjung ke situsnya. btw, bagus situsnya :)
Aku seorang muslimah yang baru saja punya bayi perempuan berusia 5 bulan. Saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah pemberian ASI eksklusif (ASI saja tanpa makanan/minuman tambahan apa pun termasuk air putih) sampai usia 6 bulan. Sampai saat ini aku terus memberikan asi eksklusif dan Insya ALLAH akan terus sampai putriku berumur 6 bulan (7 hari lagi).

ASI dlm pandangan islam


2. ASI Dalam Tinjauan Islam Dr. Ariani, Konselor Menyusui
3. ASI dalam Al-Qur’an ASI jaminan rizki untuk setiap bayi ” Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)”. (Q.S Huud [11]: 6).
4. ASI dalam Al-Qur’an Tuntunan Allah untuk ayah dan ibu “ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf……” (Al-Baqarah [2]: 233)

Rabu, 16 Mei 2012

Mengapa ASI Tak Langsung Keluar?



KOMPAS.com - Rasanya sudah banyak ibu yang paham bahwa air susu ibu alias ASI merupakan makanan yang sempurna bagi bayi. Kebahagiaan dan kebanggaan tidak terkira dirasakan ibu jika berhasil menyusui bayinya, terutama pada anak pertama.

Namun bagi sebagian ibu memberi ASI ternyata tak sesederhana yang dibayangkan. Tidak semua ibu beruntung ASI-nya langsung keluar setelah melahirkan. Bahkan, pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak seringkali ASI baru keluar dua hingga tiga hari pasca persalinan. Dalam masa itu, terpaksa bayi diberi susu formula karena khawatir bayi kelaparan.

Senin, 14 Mei 2012

ASI Eksklusif Wajib

Jakarta, Kompas - Peraturan pemerintah tentang pemberian air susu ibu eksklusif akhirnya disahkan. Ini menjamin pemenuhan hak bayi dan perlindungan ibu menyusui serta meningkatkan peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan.

Pengesahan PP No 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif pada 1 Maret membuat semua pihak harus mendukung ibu menyusui. Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusui dini, menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruang rawat. Selain itu, ada juga keharusan penyediaan ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas umum serta pembatasan promosi susu formula.

Pemerintah Resmi Sahkan PP ASI



JAKARTA, KOMPAS.com - Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 mengenai Pemberian ASI Eksklusif akhirnya resmi disahkan. Ini tentu menjadi sebuah kabar gembira bagi para ibu, khususnya ibu menyusui yang mendambakan dapat memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif kepada buah hati tercintanya.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan, Murti Utami di Jakarta, melalui surat elektronik kepadaKompas.com, Selasa (3/4/2012).

Lakukan Hal Ini Bila Produksi ASI Berkurang



KOMPAS.com - Memberikan ASI eksklusif terkadang tidak selamanya berjalan dengan lancar. Hal umum yang sering dikhawatirkan para ibu dan sering membuat kepanikan adalah berkurangnya pasokan ASI.

Ada beberapa hal yang menyebabkan berkurangnya produksi ASI misalnya waktu istirahat yang tidak cukup, kurang minum air (minimal sekita 1,8 liter sehari), jarang menyusui serta kurang mendapatkan asupan makanan yang sehat dan berimbang.

Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah, Anda harus memastikan tidak melakukan hal-hal yang justru dapat mengurangi jumlah produksi ASI, seperti, merokok, alergi obat atau mengenakan bra yang terlalu ketat.

Apabila setelah mememeriksa beberapa faktor di atas Anda masih merasa bahwa suplai ASI berkurang, coba lakukan hal berikut ini :

1. Periksa seberapa sering bayi mengompol

Berkurangnya pasokan ASI terkadang bukanlah kondisi yang sebenarnya. Hal ini mungkin hanya persepsi Anda saja yang keliru. Cobalah lihat seberapa sering bayi Anda mengompol. Mengamati seberapa banyak bayi mengompol akan memberitahu Anda apakah itu kenyataan atau hanya persepsi. Apabila bayi Anda sering mengompol, itu menandakan bahwa sesungguhnya Anda tidak mengalami kekurangan pasokan ASI.

2. Memompa ASI

Memompa ASI mungkin bisa menjadi cara untuk mengetahui apakah produksi ASI Anda benar-benar berkurang atau tidak. Pasalnya, alasan beberapa bayi menangis ketika sedang menyusui bukanlah karena ASI Anda yang berkurang, tetapi karena dia merasa kesulitan untuk menghisap. Untuk mempermudah ASI keluar, Anda mungkin bisa melakukan beberapa pijatan atau trik lain sebelum memberikan ASI.

3. Jangan mengonsumsi susu

Jika Anda berpikir dengan mengonsumsi segelas susu dapat menambah jumlah pasokan ASI, Anda keliru. Bagi beberapa perempuan, mengonsumsi susu tambahan (meskipun hanya segelas) akan berdampak cukup drastis pada pasokan susu mereka.

4. Galactagogues (zat untuk meningkatkan suplai susu)

Jika semua cara di atas telah dicoba dan hasilnya tidak memuaskan, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan menggunakan galactagogue (zat untuk meningkatkan suplai susu).

Galactagogue adalah zat yang menakjubkan, tapi TIDAK harus menjadi pilihan utama. Bagaimana, pun juga Anda tetap harus terlebih dahulu melakukan langkah-langkah di atas. Galactagogue merupakan pilihan terakhir. Galactagogues banyak terdapat pada beberapa tanaman herbal alami, tetapi mereka tidak selalu aman untuk digunakan. Beberapa tanaman seperti fenugreek dan fennel (adas) mungkin dapat menjadi pilihan terakhir untuk membantu produksi ASI Anda.

4 Poin Penting Pemberian ASI Eksklusif



KOMPAS.com - Sampai saat ini, masih banyak kondisi yang membuat para ibu tidak dapat memberikan ASI secara eksklusif. Salah satunya karena kurangnya informasi dan edukasi untuk mereka.

"Selain untuk memberi makan, menyusui merupakan salah satu cara untuk menjalin kedekatan batin ibu dan anak. Banyak keuntungan yang bisa didapat dari pemberian ASI eksklusif. Salah satunya adalah menekan angka kematian bayi dan balita sekaligus menurunkan angka kesakitan anak," ungkap Mia Sutanto, ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), dalam acara Ashoka Social Entrepreneur di @America, Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2011) lalu.

Salah satu penyebab tingginya tingkat kematian bayi dan balita di Indonesia ini adalah karena kurangnya asupan ASI dari sang ibu. Sebuah penelitian dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 mengungkapkan, angka kematian bayi dan balita tergolong sangat tinggi, yaitu 34 bayi meninggal dari 1000 kelahiran, dan 44 dari 1000 balita meninggal. "Hal ini berarti dalam waktu 6 menit 1 bayi meninggal, dan dalam 2,5 menit maka 1 balita meninggal di Indonesia. Ini menurut catatan dari WHO," tukas Mia.

Pemberian ASI eksklusif bisa membantu daya tahan tubuh bayi dan menjaganya tetap sehat dan kuat. Bila umumnya standar pemberian ASI eksklusif diberlakukan selama enam bulan, Mia menyarankan agar ASI eksklusif tetap didapatkan hingga anak berusia dua tahun.

Untuk menekan tingginya angka kematian bayi dan balita akibat kurangnya asupan ASI, WHO dan UNICEF menerapkan standar emas pemberian ASI bagi bayi dan balita.Ada empat poin penting yang dikemukakan dalam standar emas ini:

1. Inisiasi menyusu dini. Bayi yang baru lahir secara alamiah akan langsung menyusu pada ibunya. Semakin sering bayi yang baru lahir menyusu pada ibunya, semakin erat hubungan batin antara ibu dan anak. Selain itu, bayi pun akan jarang menangis, dan berat badannya akan mudah naik, sehingga berpengaruh pada kekuatan tubuhnya.

2. ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan. ASI eksklusif adalah menyusui bayi tanpa tambahan asupan apapun selain ASI. ASI sudah mengandung berbagai asupan makanan yang sangat dibutuhkan tubuh bayi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan lainnya, sehingga bayi sebenarnya tak membutuhkan zat apapun lainnya di luar ASI.

3. Pemberian makanan pendamping selain ASI. Pemberian makanan pendamping ini diberikan setelah bayi berumur 6 bulan. Saat bayi berusia 6-12 bulan, ASI hanya bisa memenuhi kebutuhan tubuhnya sebanyak 70 persen, sehingga dibutuhkan asupan tambahan lainnya.

4. Pemberian ASI sampai usia 2 tahun. Setelah mencapai usia dua tahun, ASI hanya mampu memenuhi kebutuhan ASI sebanyak 30 persen, namun zat imun dalam ASI justru semakin meningkat. Zat ini berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh balita sesuai dengan aktivitasnya yang makin bertambah dan rawan penyakit.

* Ingin mengetahui problema ibu bekerja, tips gaya dan menjaga kebugaran, baca Lipsus Working Mom.

Stres Sebabkan ASI Kering?



Kompas.com - Konsumsi ASI untuk bayi telah terbukti memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi, termasuk dalam kondisi darurat atau bencana. Dibandingkan dengan susu lain, ASI aman, bersih, dan mengandung zat-zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Itu sebabnya para ibu di lokasi pengungsian bencana disarankan untuk tetap menyusui bayinya.

Pentingnya ASI untuk Perkembangan Usus Bayi

KOMPAS.com - Sebuah studi terbaru mengindikasikan bahwa bayi yang diberi ASI cenderung memiliki usus yang lebih sehat ketimbang bayi yang diberi susu formula. Kolonisasi "bakteri baik" pada usus bayi sangat penting untuk perkembangan saluran usus mereka dan dalam pengembangan kekebalan tubuh.

Hasil penelitian menunjukkan, perbedaan kolonisasi bakteri pada bayi yang diberi susu formula dan yang diberi ASI, mengarah ke perubahan dalam ekspresi bayi pada gen yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh dan pertahanan terhadap patogen.

Pemahaman Ibu Menyusui Masih Rendah

Jakarta KOMPAS- Tingkat pemberian air susu ibu eksklusif di Indonesia masih rendah. Kondisi ini terjadi di semua daerah dan kelompok ekonomi masyarakat. Rendahnya pengetahuan tentang manfaat ASI dan gencarnya informasi susu formula membuat masa depan banyak anak Indonesia dikorbankan.

Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia Utami Roesli saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (1/5), mengatakan, pemberian ASI secara benar dapat mengurangi risiko ibu menderita berbagai penyakit, mulai dari kanker payudara, kanker rahim, kanker indung telur, rematik, keropos tulang, hingga kencing manis.

Sabtu, 12 Mei 2012

PP Pemberian ASI Eksklusif Sudah Resmi Disahkan Lho..


PP Pemberian ASI Eksklusif Sudah Resmi Disahkan Lho..

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


img
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Setelah molor beberapa kali, Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pemberian ASI Eksklusif akhirnya berhasil ditetapkan. Poin terpenting dalam PP tersebut antara lain susu formula dilarang beriklan dan perusahaan akan dikenai sanksi jika menghalangi pemberian ASI Eksklusif oleh karyawan wanitanya.

PP Pemberian ASI Eksklusif ini diberitakan dalam lembar negara No 33 tahun 2012 dan ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono per 1 Maret 2012.

Seperti dilansir dari data sekretariat negara, Senin (26/3/2012), beberapa poin penting yang termuat dalam peraturan tersebut antara lain perusahaan susu formula dilarang mengiklankan produknya. Larangan itu berlaku untuk iklan susu formula bayi yang dimuat di media massa, baik cetak maupun elektronik dan media luar ruang.

Kenapa ASI Eksklusif Wajib Diberikan Selama 6 Bulan?


Kenapa ASI Eksklusif Wajib Diberikan Selama 6 Bulan?

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


img
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Peraturan terbaru menetapkan, ibu yang melahirkan wajib memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama 6 bulan sejak anaknya lahir. Kenapa pemberian ASI eksklusif wajib selama minimal 6 bulan?

Pemerintah menjamin perlindungan bagi para ibu yang akan melaksanakan kewajibannya tersebut.

Kewajiban untuk memberikan ASI Eksklusif tercantum pada pasal 6 Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif yang ditetapkan pada 1 Maret 2012. Bunyinya adalah sebagai berikut, seperti ditulis Selasa (3/4/2012).

Depkes RI 2005


KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN
TENTANG
PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI)
PEKERJA WANITA
Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI


I. PENDAHULUAN


Dalam kondisi pembangunan kearah industrialisasi dimana persaingan pasar
semakin ketat, sangat diperlukan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Searah
dengan hal tersebut kebijakan pembangunan di bidang kesehatan ditujukan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat, termasuk
masyarakat pekerja.
Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat penting
sebagai pelaku dan tujuan pembangunan, dimana dengan berkembangnya IPTEK
dituntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mempunyai
produktivitas yang tinggi hingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan daya
saing di era globalisasi.

PP ASI

Jakarta (ANTARA News) - Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 mengenai Pemberian ASI Eksklusif akhirnya disahkan, yang akan mengatur mengenai hak dan kewajiban para pemangku kepentingan dalam memenuhi pemberian ASI ekslusif bagi bayi.

"Peraturan pemerintah ini disahkan guna menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan sumber makanan terbaik (ASI) sejak dilahirkan sampai berusia 6 bulan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan Murti Utami dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Minggu, 15 April 2012

INFEKSI SALURAN KENCING PADA MASA NIFAS



BAB II
PEMBAHASAN
INFEKSI SALURAN KENCING PADA MASA NIFAS

A.Definisi
 Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih.  
Kejadian infeksi saluran kemih pada masa nifas relative tinggi dan hal inidihubungkan dengan hipotoni kandung kemih akibat trauma kandung kemih waktupersalinan, pemeriksaan dalam yang sering, kontaminasi kuman dari perineum, ataukaterisasi yang sering (Krisnadi, 2005).

Minggu, 08 April 2012

Manajemen laktasi

A). Anatomi Payudara


Agar memahami tentang manajemen laktasi perlu terlebih dahulu memahami anatomi payudara dan fisiologi laktasi.
Dibedakan menurut struktur internal dan struktur external :

Struktur internal payudara terdiri dari : kulit, jaringan dibawah kulit dan korpus. Korpus terdiri dari : parenkim atau jaringan kelenjar dan stroma atau jaringan penunjang. Parenkim merupakan struktur yang terdiri dari :
  1. Saluran kelenjar : duktulus, duktus dan sinus laktiferus. Sinus laktiferus yaitu duktus yang melebar tempat ASI mengumpul (reservoir ASI), selanjutnya saluran mengecil dan bermuara pada puting. Ada 15-25 sinus laktiferus.
  2. Alveoli yang terdiri dari sel kelenjar yang memproduksi ASI.

ASUHAN KEPERAWATAN Mioma uteri

Mioma uteri 




A. Pengertian


Mioma uteri adalah tumor yang paling umum pada traktus genitalis (Derek Llewellyn- Jones, 1994).
Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya (www. Infomedika. htm, 2004).
Mioma uteri terbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari otot polos jaringan fibrosus, sehingga mioma uteri dapat berkonsisten padat jika jaringan ikatnya dominan dan berkonsentrasi lunak jika otot rahim yang dominan. Mioma uteri biasa juga disebut leiomioma uteri, fibroma uteri, fibroleiomioma, mioma fibroid atau mioma simpel. Mioma terdiri atas serabut- serabut otot polos yang diselingi dengan jaringan ikat dan dikelilingi kapsul yang tipis. Tumor ini dapat berasal dari setiap bagian duktus muller, tetapi paling sering terjadi pada miomatreium. Disini beberapa tumor dapat timbul secara serentak. Ukuran tumor dapat bervariasi dari sebesar kacang polong sampai sebasar bola kaki. Degenarasi ganas mioma uteri, ditandai dengan terjadinya perlunakan serta warna yang keabu- abuan, terutama jika mioma tumbuh dengan cepat atau ditemukan pada pot menopause. Adanya bagian nekrotik, lunak dan perdarahan pada potongan mioma perlu diwaspadai adanya proses ganas. Bila berasal dari miometrium, maka dinding uterus menebal, sehingga terjadi pembesaran uterus.

Perbedaan tumor,kista dan mioma

Tumor,kista dan mioma mempunyai perbedaan , yaitu: Tumor adalah segala penumbuhan jaringan yang berlebihan yang membentuk massa tertentu di bagian tubuh mana pun.Sedangkan kista adalah tumor berupa kantong yang berisi cairan. Organ reproduksi yang dapat mengalami kelainan berupa kista adalah ovarium atau indung telur. Kista dapat bersifat jinak, dapat pula ganas.

Sabtu, 07 April 2012

HIPERTENSI

PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT DESA
KELOMPOK IV PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN, D3 KEPERAWATAN ,
STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

PRE PLANNING
PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI
1.      Latar belakang
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. Dengan kata lain hipertensi didefenisikan sebagai suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan atau diastolic yang tidak normal. Klien yang menderita hipertensi bila tidak mendapatkan pengelolaan yang benar  bisa menyebabkan berbagai resiko yang berakibat fatal
2.      Tujuan Intruksional Umum

TRAUMA TEMBUS THORAX

 
  LAPORAN  PENDAHULUAN


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TRAUMA TEMBUS THORAX DENGAN PEMASANGAN BULLOW DRAINAGE DI RUANG BEDAH A
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA



A.    Latar Belakang
                   Pada trauma (luka tusuk di dada), biasanya disebabkan oleh benda tajam, bila  tidak mengenai jantung, biasanya dapat menembus rongga paru-paru. Mekanisme penyebabnya bisa satu  tusukan kuat ataupun satu gerakan mendadak yang hebat. Akibatnya, selain terjadi peradarahan dari rongga paru-paru, udara juga akan masuk ke dalam rongga paru-paru. Oleh karena itu, paru-paru pada sisi yang luka akan mengempis. Penderita nampak kesakitan ketika bernapas dan mendadak merasa sesak dan gerakan iga disisi yang luka menjadi berkurang (Kartono, M. 1991).