Sabtu, 07 April 2012

TYPOID FEVER

TYPOID FEVER 


A. Pengertian
 Typhoid adalah infeksi akut usus halus. Paratyphoid biasanya lebih ringan dan menunjukkan gejala atau gambaran klinis yang sama, atau menyebabkan enteritis akut. Sinonim demam typhoid adalah typhoid dan paratyphoid fever enteric, typhoid typhus dan paratyphoid abdominalis.

B. Etiologi
Salmonella thypi, Salmonella parathyipi A, S. parathypi B, S. parathypi C.

C. Patofisiologi
Kelainan patologik utama terjadi di usus halus terutama di ilium bagian distal, pada minggu I penyakit terjadi hiperplasis plaks player, disusul minggu II terjadi ulserasi plaks player, pada minggu III dan IV pertumbuhan ulkus-ulkus dengan meninggalkan sikatrik. Ulkus berbentuk bulat lonjong dengan sumbu memanjang sejajar dengan sumbu usus. Hepar membesar dengan filtrasi limfosit, sel plasma dan sel mononukleat serta nekrosis lokal. Sistem retikuloindotelia menunjukan hiperplasia dan kelenjar-kelenjar mesentrial dan limpa membesar. Kelainan patologi juga dapat dijumpai pada ginjal, paru, jantung, selaput otak, otot dan tulang.

D. Gejala Klinik
1.      Masa tunas rata-rata 14 hari
2.      Gejala klinik sangat bervariasi dan tidak spesifik
3.      Demam, bradikardi, nyeri kepala, nyeri perut, konstipasi
4.      Nyeri tekan perut kanan bawah, hepatomegali, splenomegali, meteorismus
5.      Akhir minggu I timbul rose spot pada kulit dada atau perut
6.      Pada tingkat yang lebih lanjut atau berat kesadaran menurun atau terdapat delirium
7.    Waktu penyembuhan demam turun dan gejala-gejala menghilang
E. Diagnosa Banding
1.      Penyakit infeksi: Malaria, infeksi saluran kemih,  meningitis, pneumonia, paru pleuritis
2.      Penyakit keganasan: Leukimia, karsinoma
3.      Penyakit kolagen: Demam rematik, sistemik lupus erythematous

F. Komplikasi
1.      Komplikasi intestinal:
a.       Perdarahan usus
b.      Perforasi usus
c.       Ileus paralitik
2.         Komplikasi ekstra-intestinal
a.       Komp. Cardiovascular, kegagalan sirkulasi perifer (renjatan sepsis), miokarditis, trombosis dan tromboplebitis
b.      Komp. Darah. Anemia hemolitik, trombositopenia dan atau DIC dan sindromuremia hemolitik
c.       Kom. Paru. Pneumonia, empiema dan pleuritis
d.      Kom hepar dan kandung empedu. Hepatitis dan kalisistitis
e.       Komp. Ginjal. Glomerulonefritis, pielunefritis dan perineferitis
f.       Komp. Tulang. Osteomelitis, periostitis, spondilitis dan artritis
g.      Komp. Neuropsikiatrik. Delirium, meningismus, meningitis, polineuritis perifer, sindrom guillain barre, psikosis dan sindrom katatonia.

G. Pengobatan
1.        Perawatan
¨      Klien dengan demam typoid perlu di rawat di rumah sakit untuk isolasi, observasi dan pengobatan
¨      Tirah baring absolut s/p minimal 7 hari bebas demam atau selama 14 hari
¨      Mobilisasi dilakukan secara bertahap
¨      Klien dengan kesadaran menurun – posisi harus sering diubah-ubah untuk menghindari dekubitus dan pneumonia hipostatik
¨      Perhatikan defekasi dan BAK – kadang-kadang terjadi obstifasi dan retensi air kemih.
2.        Diet
Makanan padat dini yaitu nasi dengan lauk-pauk rendah selulosa (pantang sayur dengan serat kasar).
3.         Obat
¨      Kloramfenicol
¨      Tiamfenicol
¨      Kotrimoksazol
¨      Ampicillin dan amoxicillin
¨      Sefalosporin generasi ketiga
¨      Fluorokinolon
Obat simptomatik
¨      Antipyretik. Tidak perlu diberikan secara rutin karena tidak banyak berguna
¨      Kortikosteroid

G. Sumber:
 - Noer, S, Prof, Dr et all, ed.1996, Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi 3, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar