Minggu, 15 April 2012

INFEKSI SALURAN KENCING PADA MASA NIFAS



BAB II
PEMBAHASAN
INFEKSI SALURAN KENCING PADA MASA NIFAS

A.Definisi
 Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih.  
Kejadian infeksi saluran kemih pada masa nifas relative tinggi dan hal inidihubungkan dengan hipotoni kandung kemih akibat trauma kandung kemih waktupersalinan, pemeriksaan dalam yang sering, kontaminasi kuman dari perineum, ataukaterisasi yang sering (Krisnadi, 2005).
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang sering dijumpai pada perempuan setelah infeksi saluran nafas. Dalam setiap tahun,15% perempuan mengalami ISK. Kejadian ISK makin sering terjadi pada masa kehamilan. Perubahan mekanis dan hormonal yang terjadi pada kehamilan meningkatkan resiko keadaan yang membuat urin tertahan disaluran kencing. Juga adanya peningkatan hormon progesteron pada kehamilan akan menambah besar dan berat rahim serta mengakibatkan pengenduran pada otot polos saluran kencing.


B.Etiologi
Ada beberapa penyebab infeksi saluran kencing pada masa nifas,yaitu
Ø  Bakteri Escherecia coli merupakan penyebab yang sering ditemukan pada kasus ISK. Bakteri ini  dapat berasal dari flora usus yang keluar sewaktu buang air besar, dan jika bakteri berkembang biak akan menjalar ke saluran kencing dan naik ke kandung kemih dan ginjal,ini lah yang menyebabkan ISK. 
Ø  Trauma kandung kemih waktupersalinan






Ø  Pemeriksaan dalam yang sering
Ø  Kontaminasi kuman dari perineum
Ø  Kateterisasi yang sering
Ø  Nutrisi yang buruk
Ø  Defisiensi zat besi
Ø  Persalinan lama
Ø  Ruptur membran
Ø  Episiotomi
Ø  Sestio Cessaria



C.Patofisiologi

Infeksi saluran kemih ini terjadi akibat pengaruh hormon progesterone terhadap tonus otot dan peristaltic,dan yang lebih penting lagi adalah akibat penyumbatan mekanik oleh  rahim yang membesar saat hamil.


3 cara terjadinya ISK,yaitu
1)     Penyebaran melalui aliran darah yang berasal dari usus halus atau organ lain ke bagian saluran kemih.
2)     Penyebaran melalui saluran getah bening yang berasal dari usus besar ke kandung kencing atau ginjal.
3)     Terjadi migrasi kuman secara asenden (dari bawah ke atas) melalui uretra, ke kandung kencing(buli-buli) dan ureter ke ginjal.


mikroorganisme memasuki saluran kemih



D.Tanda dan Gejala

      Infeksi saluran kencing sering di tandai dengan gejala berikut.

v Nyeri dibawah perut






v Susah kencing atau keluar hanya sedikit
v Sering berkemih dan tak dapat ditahan
v Retensi urin
v Demam
v Menggigil
v Perasaan mual dan muntah
v Lemah
v Nyeri pinggang



E.Diagnosis

Harus didasar kan pada urinalisis dan biakan spesimen urin yang didapat dari kateter atau didapat secara bersih (clean-catch). Jika biakan menunjukkan >100.000 koloni/ml, diperlukan uji sensitifitas untuk menentukan respons terhadap berbagai zat anti-infeksi.

F.Komplikasi

Komplikasi yang sering mucul akibat infeksi saluran kemih yang parah adalah:
a)     Pielonefritis (radang pada piala ginjal)
b)     Hipertensi
c)     Anemia
d)     Angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi.



G.Pengobatan

Infeksi saluran kemih awal dapat diobati dengan ampisillin (250 mg empat kali sehari) atau nitrofurantoin (100 mg per oral empat kali sehari). Gantilah dengan obat lain sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium tetapi obati selama 2 minggu.

Untuk mengatasi keluhan urgensi dan urinary frequency,berikan piridium 100 mg empat kali sehari. Keluarkan cairan secara paksa (jika diperlukan) dan asamkan urin (vitamin C). Berikan obat analgetik pencahar dan antipiretik jika diperlukan.

Pengobatan antibiotik yang terpilih meliputi golongan nitrofurantoin, sulfonamide,trimetroprim, sulfametoksazol, atau sefalosporin. Banyak penelitian yang melaporkan resistensi mikrobial terhadap golongan penisilin (Krisnadi, 2005).











H.Pencegahan


·  Minumlah cukup banyak air untuk membersihkan bakteri
·  Jangan menahan jika anda ingin buang air kecil. Buang air kecil jika memang anda ingin dan perlu.
·  Bersihkan daerah terkait setelah buang air besar dari depan ke belakang.
·  Buang air kecil setelah melakukan hubungan seksual untuk membantu membersihkan bakteri keluar.
·  Gunakan cukup lubrikasi (pelicin/pelumas) untuk melumasi vagina selama hubungan seks. Cobalah gunakan lubrikasi dengan sedikit pelumas seperti K-Y jelly sebelum berhubungan jika vagina tidak terlalu kering.
·  Jika anda sering mengalami infeksi saluran kemih, anda mungkin perlu menghindari pemakaian diafgrama sebagai metode kontrasepsi. Tanyakan kepada dokter tentang pilihan metode lainnya dalam kontrasepsi.


I.Perawatan Kandung Kemih

Hindari peregangan berlebih kandung kemih yanag normalnya hipotonik segera setelah melahirkan.poliuria post partum selama beberapa hari setelah melahirkan menyebabkan kandung kemih terisi dalam waktu yang relatif singkat dan diperlukan miksi berulang kali. Ibu hamil mugkin tidak menyadari adanya peregangan kandung kemih,dan karena itu mungkin perlu menjadwalkan miksi (setiap 1-2jam).
Jika terjadi peregangan berlebih,mungkin diperlukan dikompresi dengan kateter. Jika hasil kateterisasi mencapai lebih dari 1000ml atau diperlukan  lebih dari 3kali/hari sselama beberapa hari pertama setelah melahirkan, kateter menetap selama 12-24 jam dapat membantu mengembalikan  tonus kandung kemih.











DAFTAR PUSTAKA

Krisnadi, Sofie. 2005. Obstetri Patologi ilmu kesehatan Reproduksi Edisi 2 FK UniversitasPadjadjaran. Jakarta: EGC.

Manuaba, Ida. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untukPendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.

Joseph, H. K dan Nugroho. 2010. Catatan Kuliah Ginekologi dan Obstetri (Obsgyn).Yogayakarta: Nuha Medika.

Benson,Ralph C dan Martin L . Pernoll.2009.Obstetri dan Ginekologi. Jakarta. EGC.





































BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Kejadian infeksi saluran kemih pada masa nifas relative tinggi dan hal inidihubungkan dengan hipotoni kandung kemih akibat trauma kandung kemih waktupersalinan, pemeriksaan dalam yang sering, kontaminasi kuman dari perineum, ataukaterisasi yang sering.
Sistitis biasanya memberikan gejala berupa nyeri berkemih (dysuri) sering berkemih,dan tak dapat ditahan. Demam biasanya jarang terjadi. Adanya retensi urinepascapersalinan umumnya merupakan tanda adanya infeksi. Pielonefritis memberikangejala yang lebih berat, demam, menggigil, perasaan mual dan muntah. Selain disuri,dapat juga terjadi piuri dan hematuri.
Pengobatan antibiotic yang terpilih meliputi golongan nitrofurantoin, sulfonamide,trimetroprim, sulfametoksazol, atau sefalosporin. Banyak penelitian yang melaporkanresistensi microbial terhadap golongan penisilin.






























BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang sering dijumpai pada perempuan setelah infeksi saluran nafas. Dalam setiap tahun,15% perempuan mengalami ISK. Kejadian ISK makin sering terjadi pada masa kehamilan. Perubahan mekanis dan hormonal yang terjadi pada kehamilan meningkatkan resiko keadaan yang membuat urin tertahan disaluran kencing. Juga adanya peningkatan hormon progesteron pada kehamilan akan menambah besar dan berat rahim serta mengakibatkan pengenduran pada otot polos saluran kencing.

Dari penelitian diadapatkan angka kejadian bakteriuria (ada bakteri dalam urin atau air seni) yang tanpa gejala pada orang hamil berkisar antara 2-11% ( hal ini tergantung pada status ekonomi,ras,usia,sudah berapa kali hamil dan lain-lain).






























KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berisi materi tentang etika profesi kebidanan. Dan tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah etika profesi kebidanan dan teman­teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Di dalamnya akan dijelaskan mengenai infeksi saluran kemih pada masa nifas.

Penulis berharap di era global ini masih banyak orang yang peduli terhadap masalah ini dan diharapkan dengan makalah ini pembaca dapat mengerti dan mengetahui bagaimana infeksi saluran kemih pada masa nifas .
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. 










                                                                                    Banjarmasin,








Tidak ada komentar:

Posting Komentar