Sabtu, 07 April 2012

HIPERTENSI

PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT DESA
KELOMPOK IV PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN, D3 KEPERAWATAN ,
STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

PRE PLANNING
PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI
1.      Latar belakang
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. Dengan kata lain hipertensi didefenisikan sebagai suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan atau diastolic yang tidak normal. Klien yang menderita hipertensi bila tidak mendapatkan pengelolaan yang benar  bisa menyebabkan berbagai resiko yang berakibat fatal
2.      Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan warga masyarakat mampu mengenal penyakit hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap dirinya sendiri yang menderita penyakit hipertensi.
3.      Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, warga diharapkan mampu :
a.       Menyebutkan pengertian hipertensi
b.      Menyebutkan penyebab hipertensi
c.       Menyebutkan tanda dan gejala
d.      Menyebutka cara pencegahan
4.      Sasaran
Semua warga masyarakat yang hadir
5.      Metode
Metode yang digunakan : ceramah, diskusi / Tanya jawab
6.      Strategi pelaksanaan
a.       Menyampaikan materi hipertensi dan diskusi 30 menit
b.      Mendiskusikan tentang hipertensi
7.      Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari                 :
Tempat            :



















PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT DESA
KELOMPOK IV PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN, D3 KEPERAWATAN ,
STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
 

SUSUNAN PANITIA PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI

Adapun susunan kegiatan penyuluhan kesehatan adalah sebagai berikut:

Penanggung jawab                  :
Pembawa Acara/Moderator    :
Penyaji                                                :
Perlengkapan                           :
Dokumentasi                           :











DAFTAR HADIR MAHASISWA PKMD KELOMPOK IV
STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

Penyuluhan     : HIPERTENSI
Hari/Tanggal   :

NO.
PETUGAS
NAMA
TANDA TANGAN
1
Penanggung jawab


2
Pembawa Acara/Moderator


3
Penyaji


4
Perlengkapan


5
Dokumentasi












SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                           : HIPERTENSI
Sasaran                        : Warga Dukuh Temu
Hari/Tanggal               : Kamis, 13 Februari 2009
Waktu                         : 1 x 30 menit
Tempat                        : Rumah ketua RT.02

1.      Tujuan intruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat diharapkan mampu mengenal penyakit hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi
2.      Tujuan intruksional khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat diharapkan mampu :
a.       Menyebutkan pengertian hipertensi
b.      Menyebutkan penyebab hipertensi
c.       Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d.      Menyebutkan cara pencegahaan hipertensi
3.      Sasaran
Seluruh masyarakat desa glodogan
4.      Materi
Penyakit hipertensi
5.      Metode
a.       Ceramah
b.      Diskusi / Tanya jawab
6.      Media
a.       Laptop dan LCD
b.      Leaflet
7.      kriteria evaluasi
a.       Evaluasi struktur
Semua masyarakat yang hadir dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Balai Dusun Glodogan
Pengoorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya
b.      Evaluasi proses
Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan
Masyarakat tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
c.       Evaluasi hasil
Masyarakat mengerti tentang penyakit hipertensi, dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit hipertensi serta upaya – upaya pencegahannya
8.      Pengoorganisasian
Pembicara / fasilitator             :













HIPERTENSI
Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, atau bila pasien memekan obat anti hipertensi.
Ø  Penyebab Hipertensi :
*        Faktor keturunan
*        Obesitas (kegemukan)
*        Kurang Olah Raga
*        Strees
*        Minum Alkohol dan merokok
*        Banyak makan garam
*        Terlalu banyak minum kopi

Ø  Tanda dan Gejala Hipertensi :
*        Sakit kepala dan pusing
*        Tekanan darah > 140/90 mmHg
*        Tersa sakit didaerah tengkuk
*        Mudah marah
*        Telinga berdengung
*        Susah tidur
*        Mual muntah
*        Pegal dibahu
*        Kurang nafsu makan

Perawatan Hipertensi :
v  Pencegahan :
·           Menghindari makanan tinggi garam dan berpengawet
·           Menghindari dan mengurangi BB yang berlebihan
·           Tidak merokok dan tidak minum alcohol
v  Perawatan :
·           Istirahat yang cukup
·           Olah raga secara teratur
·           Minum obat secara teratur (Bila ada)
·           Memeriksakan tekanan darah (Tensi) secara teratur

v  Makanan yang diperbolehkan :
            Semua makanan yang pengolahannya tanpa garam dapur, tanpa soda kue, tanpa MSG (Vetsin), rendah kolesterol dan tanpa pengawet.

v  Makanan apa saja yang harus dihindari :
            Daging / Dendeng, ikan asin, telur asin, kopi, MSG (Vetsin), jeroan, kecap asin, dan acar.

v  Komplikasi penyakit akibat Hipertensi :
·         Penyakit ginjal
·         Jantung koroner
·         Kelumpuhan
·         Payah jantung / Gagal jantung
·         Penyumbatan pembuluh darah otak (STROKE)





HIPERTENSI
Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, atau bila pasien memekan obat anti hipertensi.
Ø  Berdasarkan penyebabnya:
1.      Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus.
2.      Hipertensi skunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui terdapat sekitar 5 % kasus.
Ø  Efek letal dari hipertensi terutama disebabkan oleh tiga hal berikut:
1.      Kelebihan beben kerja pada jantung, yang menimbulkan perkembangan awal dari penyakit jantung kongestif, penyakit jantung koroner atau keduanya, yang sering kali menyebabkan kematian akibat serangan jantung.
2.      Tekanan darah yang tinggi seringkali menyebabkan robeknya pembuluh darah utama di otak, yang diikuti oleh kematian pada sebagian besar otak, keadaan ini disebut infark serebral, yang secara klinis dikenal dengan nama “stroke”. Bergantung pada bagian otak mana yang terkena, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia, atau berbagai gangguan otak yang serius lainnya.
3.      Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan berbagai perdarahan pada ginjal, yang menimbulkan kerusakan pada area ginjal, dan akhirnya terjadi gagal ginjal, air kencing bercampur darah dan kematian ( Buku ajar Fisiologi Kedokteran 1997 )
Factor resiko hipertensi adalah factor yang bila semakin banyak menyertai penderita maka dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita tekanan darah tinggi yang lebih berat lagi. Ada factor resiko yang tidak dapat dihindari atau di rubah adalah keturunan / genetic, suku bangsa dan umur. Berbagai macam factor resiko yang dapat dihindari karena dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain makanan yang mengandung lemak dan kolestrol tinggi, garam, makanan asin atau yang di asinkan, daging kambing, buah durian, minuman alcohol yang berlebihan, makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet, rokok, kopi, kegemukan, (obesitas) dan stress (MKI, 2000 : 58)
Ada gejala yang tidak boleh diabaikan oleh penderita tekanan darah tinggi karena gejala tersebut berhubungan dengan organ – organ yang menderita kerugian karena hipertensi yang tidak terkendali, antara lain : serangan pusing, kekakuan, kehilangan keseimbangan, sakit kepala pagi hari, penglihatan yang memburuk, semuanya secara bersama – sama menunjukan adanya masalah dengan peredaran darah di otak. Kelumpuhan anggota badan, khususnya sebelah badan atau salah satu bagian muka, atau salah satu tangan, atau kemampuan berbicara menurun dapat menjadi tanda peringatan adanya stroke. Terengah – engah pada waktu bekerja, dengan rasa sakit pada dada yang menjalar ke rahang, lengan, punggung atau perut bagian atas, menjadi tanda permulaan nyeri dada. Susah bernafas dapat menjadi tanda yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi kegagalan jantung. Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil dan lebih banyak serta lebih sering mengeluarkan urine siang hari dapat menjadi tanda pertama gangguan ginjal. (Tom Smith 1986 : 144)
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pengobatan non farmakologis sama pentingnya dengan pengobatan farmakologis, terutama pada hipertensi ringan, diantaranya dengan menuruunkan berat badan dan mengurangi asupan garam, menghindari merokok, minum alcohol, hiperlipedemia dan stress (MKI 2000 : 60)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar