Sabtu, 07 April 2012

VULVITIS

VULVITIS


A.    PENGERTIAN

Vulvitis adalah peradangan pada vulva [ mons veneris, labia mayora, labiya minora, klitoris, vestibulum, orifisium uretra externa, glandula bartholini dan glandula para uretra ]

B.     TANDA DAN GEJALA

8  Vulva membengkak dan merah
8  Agak nyeri
8  Gatal
8  Gejala sesuai jenis infeksi


C.     PATOFISIOLOGI

Umumnya vulvitis dapat dibagi dalam 3 golongan :
1.      Yang bersifat local.
8  Infeksi pada glandula bartholini
Sering timbul karena gonorea, infeksi streptococcus, E.coli.
8  Infeksi pada orifisium uretra externa, glandula para uretralis.
Sering disebabkan karena gonorea.
8  Infeksi pada kulit, rambut, glandula sebasea, glandula esokrin keringat.bisa timbul karena trauma luka atau sebab lain.

2.      Golongan yang timbul bersama-sama dengan vaginitis atau timbul akibat vaginitis.

3.      Yang merupakan permulaan atau manifestasi  penyakit umumnya.
Vulvitis pada
8  Penyakit kelamin klasik, yaitu gonorea, sifilis, ulkus molle, limfogranuloma venereum.
8  Vulvitis yang disebabkan oleh infeksi virus herpes genetalis.
8  Vulvitis pada diabetes mellitus.

D.    PENGOBATAN

Æ  simptomatik
Æ  Antibiotik sesuai pengobatan.
Æ  Atasi penyebab utama
Æ  Perawatan vulva hygiene yang baik.



Vaginitis


A.    PENGERTIAN
Vaginitis adalah peradangan pada vagina

B.     PENYEBAB
Vaginitis pada anak disebabkan oleh trauma dan corpus alenium. Pada orang tua terjadi karena pertahanan terhadap infeksi pada vagina menurun sehubungan dengan “ aging process “. Sedangkan pada masa reproduksi sering terjadi karena masturbasi, corpus alenium, rangsangan termis.

C.     PATOFISIOLOGI
Flora vagina terdiri atas banyak jenis kuman, antara lain : Do derline, yang menjadikan PH vagina rendah, streptococcus, stafilococus, difteroid, yang dalam keadaan normal hidup dalam simbiosisi antara mereka. Jika simbiosis ini terganggu dan kuman-kuman yang berkembang biak maka terjadilah vaginitis.

Beberapa keadaan yang dapat mempermudah vaginitis.
1.      Coitus, terutama kebersihan penis yang jelek dan sperma yang mengandung kuman .
2.      Tampon vagina : seperti pembalut yang steril.
3.      Hygiene yang kurang.
4.      Corpus aleneum : pada anak-anak  dan  juga alat-alat perangsang sex pada orang dewasa.
5.      Atropi epitel vagina [aging process]

D.    TANDA DAN GEJALA
Æ  Leukorea, yang terdiri dari cairan yang kadang bercampur lendir dan dapat menjadi mukopurulen dan berbau anyir.
Æ  Gatal
Æ  Panas dan pedih
Æ  Gejala vulvovaginitis : vagina dan vulva merah dan bengkak, bintik – bintik merah.
Æ  Flour yang keluar banyak mengandung leukosit. 


E.     TERAPI DAN PENATALAKSANAAN
1.      Antibiotik  [ infeksi bakteri ]
2.      Obat jamur [ infeksi jamur  ] Nistatin
3.      Untuk senilis : antibiotik + salep yang mengandung estrogen selama 20 hari.
4.      Derivate imidazol [ infeksi trichomonal ]
5.      Selama pengobatan coitus dihentikan


F.      DIAGNOSTIK
Penyebab dapat ditemukan dengan pemeriksaan mikroskopik dari sel vagina.


G.    ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN VAGINITIS SECARA UMUM :

1.      Pengkajian
Data Subyektif :
-     Panas dan pedih pada vagina
-          Gatal
-          Menyatakan kecemasan
Data Obyektif :
-          Banyak keluar cairan pada vagina
-          Merah , bengkak bintik – bintik merah pada vagina dan vulva
-          Pemeriksaan laboratorium ditemukan kuman penyebab.

2.      Diagnosa keperawatan
8  Potensial terjadinya infeksi sekunder pada daerah sekitar vagina sehubungan dengan telah adanya port d’ entri
8  Gangguan rasa nyaman [ panas, pedih, gatal,keluar cairan yang banyak ] sehubungan dengan infeksi  di tandai pasien mengeluh dan meringis, banyaknya cairan yang keluar dan berbau.
8  Cemas sehubungan dengan  kurang pengetahuan tentang penyakitnya di tandai pasien tampak bingung, murung, takut.

Tujuan terapi
¨                      Infeksi sekunder tidak terjadi
¨                      Rasa nyaman terpenuhi
¨                      Kecemasan hilang

3.      Penatalaksanaan
8  Penyuluhan peningkatan kebesihan diri, vulva hygiene, jaga kebersihan pakain dalam.
8  Penyuluhan tentang penyakitnya : penyebab, gejala dan tanda, pengobatan, kesembuhan.
8  Kolaborasi pemberian obat-obatan yang berfokus pada penyakit dan obat-obatan simptomatik.






Cerviksitis

  1. PENGERTIAN
Cervicitis adalah radang dari selaput lendir canalis servikalis.

  1. PENYEBAB
8  GO
8  Penyebaran dari infeksi pada vagina
8  Tindakan intra uterine : dilatasi
8  Alat-alat / obat kontrasepsi
8  Robekan pada cervik terutama yang menyebabkan ektropion

  1. GEJALA DAN TANDA
8  Flour hebat biasanya kental / purulent dan kadang-kadang berbau.
8  Sering menimbulkan erosio [ erythroplaxia] pada portio, portio tampak merah dan menyala .
8  Pada cervicitis kronik, kadang dapat terlihat bintik  putih dalam selaput lendir yang merah disebut Nabothii
     
  1. PATOFISOLOGI
Karena epitel selaput cervicitis hanya terdiri dari satu lapiasan sel silindir maka lebih mudah terkena infeksi dibanding dengan selaput vagina.. walaupun begitu canalis sevicalis terlindung dari infeksi  oleh adanya lendir yang kental merupakan barrere terhadap kuman-kuman yang ada dalam vagina.
Terjadinya cervicitis dipermudah oleh adanya robekan servik.

  1. TERAPI CERVICITIS
8  Antibiotik terutama yang disebabkan gonococcus
8  Cervicitis yang tak mau sembuh : operasi
8  Cervicitis yang tidak spesifek : rendam dalam AgNO 3 10 % dan irigasi
8  Erosi : obat keras seperti Ag NO 3 10 % / albothyl yang menyebabkan nekrose epitel silindir dengan harapan bahwa kemudian diganti dengan epitel gepeng baru.











  1. ASUHANKEPERAWATAN PADA PASIEN SERVICITIS

  1. Pengkajian
Gejala Subyektif :
8  Sakit pada daerah kemaluan
8  Keluar cairan kental dari kemaluan dan berbau
Gejala objektif :
8  Kemaluan pasien bengkak
8  Kemaluan pasien kotor banyak cairan yang kental dan berbau
8  Pada pemeriksaan di portio berwarna merah.

  1. Perencanaan
A] Diagnosa  keperawatan
8  Gangguan psikologis berupa rasa malu sehubungan dengan penyakit nya berbau ditandai dengan pasien tidak mau berobat.
8  Potensial terjadinya infeksi sekunder sehubungan dengan keluarnya cairan terus-menerus dari kemaluan.
8  Peningkatan personal hyigene, sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kebersiahan genetalia.
B] Tujuan
8  Rasa malu terhadap penyakitnya hilang
8  Tidak terjadi infeksi sekunder
8  Personal hygeine yang adekuat


  1. Pelaksanaan
8  Penyuluhan tentang sebab akiba dan jalannya penyakit.
8  Penyuluhan tentang kebersihan dari : vulva hygiene.
8  Kolaborasi pengobatan dengan dokter

  1. Evaluasi
8  Tidak malu untuk berkonsultasi akan penyakitnya
8  Tidak adanya tanda-tanda infeksi sekunder
8  Personal hygiene yang adekuat










Kepustakaan



Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kandungan.-- Gramedia : jakarta.—1994.

Pusdiknakes.Asuhan Keperawatan dan Kebidanan Pada Gangguan Sistem Reproduksi, -- Depkes: Jakarta,-- 1992.

Bag. Obstetri Dan Genikologi. Genikologi.-- FK UNPAD : Bandung.—1981.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar