Anda pasti sudah tahu, hari-hari pertama
bayi adalah masa yang sangat rentan. Bayi mungil, butuh bantuan
perlindungan. Perlindungan terpenting yang dibutuhkan bayi adalah asupan
ASI. Ada satu bagian dari ASI
yang sangat penting, yakni kolostrum. Kolostrum akan keluar mendahului
ASI selama 2-3 hari pascapersalinan. Bentuknya berupa cairan bening
kekuningan. Hal ini, diakui oleh banyak peneliti, penting bagi
keoptimalan daya tahan tubuh bayi (imunoglubolin), karena kadar gizinya
jauh lebih tinggi dibanding ASI yang keluar pada hari-hari berikutnya.
Karena jumlahnya sangat terbatas, jangan lewatkan kesempatan untuk menyusui si bayi sesegera setelah si kecil lahir, ya Bu.
Supaya Anda lebih yakin lagi untuk memberi ASI eksklusif kepada si kecil, silakan menyimak data-data berikut ini:
• ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi. ASI mengandung segala kebutuhan bayi, mulai dari zat gizi hingga zat kekebalan tubuh yang melindungi bayi dari serangan penyakit.
• ASI mudah dicerna dan diserap bayi. ASI mengandung whey dan casein dengan perbandingan 60:40 sehingga mudah dicerna oleh bayi.
• ASI mengandung zat-zat gizi yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya, termasuk otak dan fungsi kognitifnya.
• ASI memberikan perlindungan kepada bayi dari kemungkinan infeksi dan alergi, juga merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi.
• ASI selalu tersedia, bersih, dan segar.
• ASI lebih ekonomis, hemat, sekaligus praktis.
• Pemberian ASI memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi. Bayi akan merasa nyaman, aman, dan terlidungi.
ASI: Beragam Manfaat bagi Ibu
Sulit mencari posisi yang tepat,
payudara membengkak, dan rasa sakit, adalah beberapa alasan ibu untuk
tidak memberikan ASI kepada bayinya. Tetapi, tahukah Anda, ada begitu
banyak keuntungan yang tersimpan saat memberikan ASI kepada buah hati.
Keuntungan ini tidak hanya dinikmati oleh si buah hati, tetapi juga
untuk sang ibu. Dengan menyusui ASI, para ibu dapat merasakan manfaat-manfaat yang tidak didapatkan dari menyusui anak dengan susu formula, yakni:
1. Aspek Kesehatan
• Pemberian ASI dapat mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan dan membantu mengembalikan ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
• Pemberian ASI dapat membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat. Kalori yang dibakar sebesar 200-500 kalori perhari, sama dengan berenang selama beberapa jam atau naik sepeda selama satu jam.
• Pemberian ASI dapat mencegah kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker rahim.
• Pemberian ASI dapat mencegah anemia.
• Pemberian ASI dapat mengurangi angka kejadian osteoporosis dan patah tulang panggul setelah menopause.
• Pemberian ASI dapat mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan dan membantu mengembalikan ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
• Pemberian ASI dapat membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat. Kalori yang dibakar sebesar 200-500 kalori perhari, sama dengan berenang selama beberapa jam atau naik sepeda selama satu jam.
• Pemberian ASI dapat mencegah kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker rahim.
• Pemberian ASI dapat mencegah anemia.
• Pemberian ASI dapat mengurangi angka kejadian osteoporosis dan patah tulang panggul setelah menopause.
2. Aspek Keluarga Berencana
Menyusui ASI secara eksklusif dapat menunda kesuburan sehingga dapat digunakan sebagai kontrasepsi alamiah yang sering disebut metode amenorea laktasi (MAL).
Menyusui ASI secara eksklusif dapat menunda kesuburan sehingga dapat digunakan sebagai kontrasepsi alamiah yang sering disebut metode amenorea laktasi (MAL).
3. Aspek Psikologis
Pemberian ASI memberikan dampak psikologis yang baik dengan tumbuhnya ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi.
Pemberian ASI memberikan dampak psikologis yang baik dengan tumbuhnya ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi.
4. Aspek Ekonomi
Ibu tidak perlu membeli makanan bayi hingga anak berumur 4 bulan, sehingga menghemat pengeluaran rumah tangga.
Ibu tidak perlu membeli makanan bayi hingga anak berumur 4 bulan, sehingga menghemat pengeluaran rumah tangga.
Nutrisi dalam ASI
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Agaknya kalimat ini tidak berlebihan, karena kandungan dalam ASI dapat mencukupi gizi si buah hati. Tak heran jika ASI disandangkan sebagai bentuk kasih ibu pada anak.
Makanan bayi ini memiliki tiga stadium, yaitu kolostrum, ASI transisi, dan ASI matur. Kolostrum diproduksi dari hari ke-1 hingga ke-5 menyusui, ASI peralihan diproduksi dari hari ke-4 hingga ke-10 menyusui, dan ASI matur diproduksi setelah ASI peralihan.
Dengan memberikan 750-850ml ASI per hari, para ibu telah memberikan beragam zat gizi, sebagai berikut:
• Air 87,5%. Kandungan ini membuat bayi tidak kekurangan cairan dalam tubuh dan percernaan bayi lancar.
• Karbohidrat yang berupa laktosa. Kandungan ini menjadi sumber energi bagi otak bayi.
• Protein yang terdiri dari whey dan casein. Protein ini tidak menyebabkan alergi pada bayi, tidak seperti susu sapi. Asam amino juga terdapat dalam protein ASI dan berperan dalam perkembangan otak bayi. Selain itu, terdapat nukleotida yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan penyerapan besi, sehingga bayi terhindar dari Anemia Defisiensi Besi (ADB).
• Lemak, termasuk lemak omega-3 dan omega-6 yang turut berperan dalam perkembangan otak bayi. Terkandung pula asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berfungsi dalam perkembangan jaringan saraf dan retina mata. Lemak pada ASI baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
• Karnitin yang berfungsi untuk mempertahankan metabolisme tubuh.
• Vitamin dan mineral, seperti vitamin K, D, E, A, B, C, dan asam folat, serta kalsium.
Makanan bayi ini memiliki tiga stadium, yaitu kolostrum, ASI transisi, dan ASI matur. Kolostrum diproduksi dari hari ke-1 hingga ke-5 menyusui, ASI peralihan diproduksi dari hari ke-4 hingga ke-10 menyusui, dan ASI matur diproduksi setelah ASI peralihan.
Dengan memberikan 750-850ml ASI per hari, para ibu telah memberikan beragam zat gizi, sebagai berikut:
• Air 87,5%. Kandungan ini membuat bayi tidak kekurangan cairan dalam tubuh dan percernaan bayi lancar.
• Karbohidrat yang berupa laktosa. Kandungan ini menjadi sumber energi bagi otak bayi.
• Protein yang terdiri dari whey dan casein. Protein ini tidak menyebabkan alergi pada bayi, tidak seperti susu sapi. Asam amino juga terdapat dalam protein ASI dan berperan dalam perkembangan otak bayi. Selain itu, terdapat nukleotida yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan penyerapan besi, sehingga bayi terhindar dari Anemia Defisiensi Besi (ADB).
• Lemak, termasuk lemak omega-3 dan omega-6 yang turut berperan dalam perkembangan otak bayi. Terkandung pula asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berfungsi dalam perkembangan jaringan saraf dan retina mata. Lemak pada ASI baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
• Karnitin yang berfungsi untuk mempertahankan metabolisme tubuh.
• Vitamin dan mineral, seperti vitamin K, D, E, A, B, C, dan asam folat, serta kalsium.
Kandungan-kandungan ini dapat tersedia
bagi bayi di dalam ASI jika ibu memiliki gizi yang baik. Dengan
demikian, ibu yang menyusui ASI dianjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar